Page 373 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2021
P. 373

Dalam rapat tersebut Andri Yansyah memaparkan formula perhitungan UMP sesuai dengan PP
              Nomor 36 Tahun 2021 dengan hasil pengkajian revisi UMP DKI Jakarta yang dilakukan oleh
              Pemprov DKI Jakarta.

              Andri  juga  menegaskan,  penetapan  UMP  DKI  sebesar  5,1%  tidak  dilakukan  secara  sepihak.
              Semua melalui pembicaraan dengan dewan pengupahan.

              “Penetapan ini [UMP] didasarkan pembicaraan di dewan pengupahan yang dihadiri oleh unsur
              pemerintah, serikat, dan pengusaha,” kata Andri saat rapat bersama komisi B DPRD DKI Jakarta,
              Senin (27/12).

              Andri menjelaskan, dalam pembahasan kenaikan revisi UMP tiap tahunnya memang selalu ada
              silang pendapat. Namun hal tersebut dapat dibahas kembali untuk menemukan kesepakatan
              bagi seluruh pihak.

              “Pada saat pembahasan tidak ada kesepakatan. Bukan tahun 2021, tahun-tahun lalu juga tidak
              ada kesepakatan, apakah 2021 ada kesepakatan? Tidak, tapi kami ikut membicarakan,” jelasnya.

              Namun, Andri mengungkapkan keputusan yang diambil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
              sesuai dengan angka yang dirumuskan dalam pertemuan dengan dewan pengupahan.

              “Makanya  di  sini  dibilang  'wah  sepihak',  enggak.  Karena  apa?  Karena  Pak  Gubernur  sesuai
              dengan ketentuan harus menetapkan sepakat atau tidak sepakat, angka yang dirumuskan di
              dewan pengupahan antara pemerintah, asosiasi, dan serikat itu harus diputuskan. Dan selama
              ini tidak ada kesepakatan, bukan hanya tahun 2022 ini tahun kemarin 2021 ada kesepakatan
              gak? Tidak,” ungkapnya.

              Untuk itu, Andri menjelaskan setiap keputusan terkait revisi kenaikan UMP DKI tahun 2022 telah
              melibatkan seluruh unsur di dalam dewan pengupahan.
              “Artinya  kami  tetap  melibatkan  dewan  pengupahan  tetapi,  kesepakatan  untuk  tidak  sepakat
              dalam setiap kali dewan pengupahan itu tetap dilaksanakan. Karena masing-masing unsur itu
              mempunyai usulan masing-masing, tetapi itu kan dalam berita acara,” pungkasnya.

              Data yang Dipakai Anies

              Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta (Disnakertrans) DKI Jakarta,
              Andri Yansyah mengatakan. dasar dari Anies menaikkan UMP DKI sebesar 5,1% tersebut karena
              berdasarkan pertimbangan dari berbagai lembaga seperti Bank Indonesia (BI) hingga data dari
              Bappenas.

              “Berdasarkan  pertimbangan,  satu  proyeksi  dari  BI,  tanggapan  Bappenas,  lalu  angka  yang
              dikeluarkan dari BPS. Rilis BPS data nasional menyebutkan 5,1 pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
              Dan itu selama ini yang dipakai,” kata Andri.

              Pengusaha yang Tak Sanggup Diberi Kelonggaran
              Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta (Disnakertrans) DKI Jakarta,
              Andri Yansyah mengatakan Kepgub tersebut tidak akan direvisi lagi. Tapi, ada ruang bagi para
              pengusaha yang tidak dapat menyanggupi membayar itu.

              “(UMP DKI) 5,1 persen tidak direvisi kembali, tetapi dalam SK tersebut diberikan ruang terhadap
              perusahaan-perusahaan  yang  tidak  mengalami  pertumbuhan  pada saat pandemi  COVID-19,”
              kata Andri di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (27/12).




                                                           372
   368   369   370   371   372   373   374   375   376   377