Page 171 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 DESEMBER 2021
P. 171

"Kami sampaikan bahwa Apindo akan melakukan upaya-upaya hukum, termasuk ke Pengadilan
              Tata Usaha Negara ya terkait UMP," kata Kepala Bidang Pengupahan dan Jamsos DPP Asosiasi
              Pengusaha Indonesia (Apindo) Nurjaman dalam konferensi pers virtual, Kamis (30/12/2021).

              Nurjaman menyatakan, gugatan tersebut dilakukan lantaran Gubernur Anies telah melanggar
              regulasi  Pengupahan  yang  berlaku  saat  ini,  terutama  Peraturan  Pemerintah  (PP)  Nomor  36
              Tahun 2021 tentang Pengupahan yaitu pasal 26 mengenai cara perhitungan upah minimum dan
              pasal 27 mengenai Upah minimum propinsi.

              "Jadi,  InsyaAllah  dalam  waktu  dekat  kami  akan  melakukan  upaya  hukum  melalui  PTUN,"
              tekannya.

              Adapun, Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani menyatakan, Pemprov DKI Jakarta secara
              sepihak melakukan revisi UMP DKI Jakarta 2022 tanpa memperhatikan pendapat dunia usaha,
              khususnya APINDO DKI Jakarta yang menjadi bagian dari Dewan Pengupahan Daerah sebagai
              unsur dunia usaha (pengusaha).
              Dengan revisi UMP DKI Jakarta 2022 tersebut maka upaya untuk mengembalikan prinsip Upah
              Minimum sebagai Jaring Pengaman Sosial (JPS atau Social Safety Net) bagi pekerja pemula tanpa
              pengalaman tidak terwujud dan kembali menjadi Upah Rata-rata sehingga penerapan Struktur
              Skala Upah akan sulit dilakukan karena ruang/jarak antara UM dengan Upah diatas UM menjadi
              kecil.

              "Atas  kondisi  tersebut,  Apindo  menyayangkan  keputusan  Gubernur  DKI  Jakarta  atas  revisi
              besaran UMP DKI," ungkapnya.

              Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerbitkan Keputusan Gubernur (Kepgub)
              tentang Upah Minimum Provinsi DKI 2022. Dalam keputusan tersebut Anies memutuskan upah
              minimum di Jakarta sebesar Rp4.641.854.

              "Menetapkan upah minimum provinsi DKI Jakarta 2022 Rp4.641.854 per bulan," demikian bunyi
              diktum kesatu dari Keputusan Gubernur tersebut.

              Nilai upah tersebut berlaku sejak 1 Januari 2022 dan bagi pekerja yang mempunyai masa kerja
              kurang dari 1 tahun.

              Dalam Kepgub tersebut juga memutuskan agar pengusaha wajib menyusun dan menerapkan
              struktur dan skala upah di perusahaan dengan memperhatikan kemampuan perusahaan dan
              produktivitas sebagai pedoman upah bagi pekerja/buruh dengan masa kerja lebih dari 1 tahun.

              Pada diktum ketiga, pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari nilai yang ditetapkan.
              Jika pengusaha membayar upah dari nilai yang telah ditetapkan akan diberikan sanksi.

              "Perusahaan yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dikenakan sanksi sesuai dengan
              ketentuan peraturan perundang-undangan," isi diktum.
















                                                           170
   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176