Page 259 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 DESEMBER 2021
P. 259
Ringkasan
KAPOLRESTA Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung memimpin langsung tim khusus yang dibuat
untuk membongkar sindikat kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan pemerkosaan
gadis 14 tahun. Tiga tersangka sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka, satu orang
di antaranya masih dibawah umur dan dua lainnya suami istri.
KAPOLRESTA BANDUNG BENTUK TIM KHUSUS BONGKAR SINDIKAT TPPO GADIS
14 TAHUN
KAPOLRESTA Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung memimpin langsung tim khusus yang dibuat
untuk membongkar sindikat kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan pemerkosaan
gadis 14 tahun. Tiga tersangka sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka, satu orang
di antaranya masih dibawah umur dan dua lainnya suami istri.
"Tiga tersangka tersebut berinisial SV (16), IM (18) dan MS (18), dari keterangan tiga tersangka
ini ada 17 orang lagi yang terlibat dalam jaringan ini. Da kita masih memburunya dan tim khusus
ini saya pimpin langsung," kata Aswin di Bandung Kamis (30/12).
Aswin menambahkan para tersangka berperan dalam kekerasan seksual hingga menjual korban
untuk sebagai pekerja seks komersial. Motif tersangka berdasarkan pengakuannya adalah motif
ekonomi. Uang yang diperoleh digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. "Jadi kalau dapet Rp200
ribu itu Rp100 ribu untuk tersangka satu dan 100 ribu untuk tersangka dua, mereka bagi. Untuk
belasan pelaku lain yang diduga terlibat sedang dikejar sekarang," ucapnya.
SV berperan sebagai penjemput tamu yang hendak menggunakan layanan seksual, mendandani
korban hingga meminjamkan baju sebelum bertemu dengan tamu. Posisinya saat ini ditahan di
rumah tahanan anak karena usianya masih dalam kategori di bawah umur. Kemudian, MS yang
mengaku sebagai suami SV memiliki peran mengoperasikan akun aplikasi pesan instan untuk
mencari pelanggan hingga menentukan harga layanan seksual seolah-olah sebagai korban.
"Sedangkan IM merupakan pemilik ponsel dan yang pertama kali mendekati korban di media
sosial. Remaja yang masih berstatus pelajar itu pun kerap mengoperasikan akun aplikasi pesan
instan mencari pelanggan," jelasnya.
Aswin belum bisa menjelaskan peran dari belasan orang yang diduga terlibat dalam kasus ini
karena semua masih dalam penyidikan.
Pengembangan pun dilakukan berkaitan dengan pengakuan tersangka yang baru melakukan
praktik ini satu kali. Tidak menutup kemungkinan ada korban lain dari praktik yang dilakukan
oleh para tersangka. Proses pengungkapan kasus ini akan dilakukan dengan cepat namun presisi.
"Kita akan mendalami mengembangkan sejauh mana sepak terjang tersangka ini sebelum
peristiwa terjadi dengan korban yang sekarang. Apakah ada peristiwa pidana sebelumnya
dengan korban yang berbeda, kita akan dalami," jelasnya.
Di sisi lain, ia memasatikan perlindungan kepada korban dipenuhi. Semua kebutuhan dan
pendampingan psikolog sudah diberikan. Ia berharap, korban yang sedang mengalami trauma
bisa lekas membaik.
"Kondisi korban terakhir saya sudah ketemu di rumahnya tadi, memang dalam keadaan stress.
Kita sudah menyiapkan psikolog untuk mendampingi korban selama proses penyidikan. Itu diatur
dalam UU Perlindungan anak," tambahnya.
258