Page 264 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 DESEMBER 2021
P. 264

"Sambil  menunggu  disahkannya  UU  Penghapusan  Kekerasan  Seksual  (  PKS  ),  Kapolri  dan
              jajarannya  untuk  menegakkan  hukum  secara  represif  di  dalam  kekerasan  seksual.  Tanpa
              menunggu UU Kekerasan Seksual, Polri punya tanggungjawab untuk mengatasi dan menangani
              kekerasan  seksual  yang  sudah  sampai  kondisi  darurat.  Saya  serukan  Kapolri  dan  jajaran
              mengambil  langkah  represif  untuk  mengatasi  tindakan  kekerasan  seksual,"  ujarnya,  dikutip
              Kamis (30/12).

              Cak  Imin  optimistis pada  Januari  bulan  depan  RUU  TPKS  sudah  bisa  disahkan.  Da  meminta
              pemerintah  dalam  hal  ini  Kementerian  Hukum  dan  HAM,  Kementerian  Ketenagakerjaan,
              Kementerian  Perlindungan  Perempuan  dan  Anak,  dan  Kementerian  Sosial  untuk  segera
              menuntaskan RUU PKS ini.

              "Ada  dua  kepentingan  yang  kita  tunggu,  kepentingan  perlindungan  korban  dan  tumbuhnya
              kekerasan  di  berbagai  tempat,  terutama  di  tempat  kerja.  Kedua,  bahwa  undang-undang  ini
              adalah kekuatan represif yang memberikan tindakan represif kepada pelaku kekerasan seksual,"
              tuturnya.

              Cak Imin menuturkan, kesadaran dan kepedulian warga terhadap kasus-kasus kekerasan seksual
              di lingkungan masing-masing sangat diperlukan. Dia mencontohkan kasus kekerasan seksual
              guru ngaji di Cibiru Bandung terhadap belasan santrinya terlalu lama dibiarkan karena kurang
              adanya kesadaran bersama masyarakat sekitar.

              "Kita semua punya tanggung jawab responsif untuk lingkungan kita semua," kata Ketum PKB
              itu.

              [ray].











































                                                           263
   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269