Page 16 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 16

"Upah minimum kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus lebih tinggi dari
              upah  minimum  provinsi,"  isi  ayat  (5)  masih  dalam  pasal  yang  sama  pada  Omnibus  Law.
              Penetapan  upah  minimum  berdasarkan  kondisi  ekonomi  dan  ketenagakerjaan,  pemerintah
              daerah  harus  menggunakan  data  yang  bersumber  dari  lembaga  yang  berwenang  di  bidang
              statistik.

              Ketentuan  lebih  lanjut  mengenai  tata  cara  penetapan  upah  minimum  akan  diatur  dengan
              peraturan pemerintah. Sebelumnya, buruh menyatakan menggelar aksi mogok kerja pada 6-8
              Oktober  2020. Para  pekerja  menyerukan  penolakan  terhadap  UU  Cipta Kerja  terutama  pada
              klaster  Ketenagakerjaan.  Ida  jugaa  meminta  kepada  sejumlah  elemen  serikat  buruh  untuk
              membatalkan aksi Mogok Nasional Oktober 2020. Gerakan tersebut merupakan respon buruh
              yang menolak disahkannya UU Cipta Kerja oleh DPR.

              "Terkait  rencana  teman-teman  (buruh)  yang  akan  melakukan  mogok  nasional,  saya  minta
              dipikirkan lagi dengan tenang karena situasi yang jelas tidak memungkinkan untuk turun ke jalan
              dan untuk berkumpul, menjaga jarak karena pandemi Covid-19 masih tinggi dan belum ada
              vaksinnya sampai sekarang," kata Ida.
              Ia  mengklaim,  pihaknya  membuka  diri  untuk  berdialog  dengan  serikat  buruh  yang  masih
              menolak pasal-pasal di UU Cipta Kerja. Kata dia, dialog lebih diutamakan ketimbang aksi turun
              ke jalan. "Banyak aspirasi teman-teman yang kita sudah akomodir seperti PKWT, outsourcing,
              syarat PHK. Semua masih tetap mengacu pada UU lama UU Nomor 13 Tahun 2003. Soal upah
              juga masih kita akomodir dengan adanya upah minimum kabupaten kota," ucap Ida.

              Dia menegaskan, aksi mogok nasional sangat berisiko jadi klaster baru penyebaran pandemi dan
              justru bisa membahayakan keluarga peserta aksi. "Karena sudah diakomodir, menurut saya jadi
              tidak  relevan.  Lupakan  rencana  itu,  saya  ajak  kita  tidak  mengambil  risiko  yang  bisa
              membahayakan kita semua. Istri, suami, dan anak-anak juga harus tetap dijaga agar sehat,"
              tegas Ida.

              Ia menuturkan, proses pembuatan draf RUU Cipta Kerja hingga disahkan menjadi UU Cipta Kerja
              sudah melalui proses yang panjang. Kemnaker membuka diri bagi serikat buruh yang datang
              untuk berdialog langsung. "Saya ahak duduk bareng dengan semangat melindungi bagi yang
              sudah bekerja dan memberi pekerjaan bagi yang masih menganggur. Saya tunggu kehadiran di
              meja dialog," ucap Ida.

              "Kita  bisa  menemukan  jalan  tengah  yang  menenangkan  kita  semua.  Kita  semua  berupaya
              menyalakan lilin, bukan kegelapan," tambah dia.

              (Sumber: /Elsa Catriana | Editor: Bambang P. Jatmiko).























                                                           15
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21