Page 52 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 52

oleh satgas omnibus law yang berisi 127 orang peng- usaha yang memiliki konflik kepentingan
              dengan pemerintah seperti mantan fim sukses pengusaha yang terkait kebijakan prosesnya saat
              Ike sini abnornal dan tertutup, sidang di hotel-hotel mewah bahkan ada yang menggunakan
              uang pribadi* anggota dewan, pembahasan tingkat II dibuat sant naskah final RUU belum jelas
              dan tidak dlbagi ke nggota DPR.

              Lalu,  pembahasan  tingkat  II  tidak  disebutkan  dalam  undangan  sidang  tanggal  6  Oktober,
              menyusupkan  kluster  pajak  di  akhir-akhir  persidangan  dantidak  ada  di  naskah  akademik.
              Pembahasan dikebut hingga tengah mlam sangat jarang ter- jadi sebeiumnya, mski ada yang
              positif COVID-19 sidang tetap dilanjutkan.

              Dan,  pembahasan  tingkat  2  hanya  dihadiri  318  dari  total  575  anggota  dewan  yang  hadir
              baiksecara  fisik  maupun  virtual.  Artinya,  sebanyak  257  legislator  memilih  untuk  tidak  hadir.
              Sidang  penutupan  direncanakan  tanggal  8  Oktober  stelah  ada  rencana  aksi  besar  tiba-tiba
              dimajukan menjadi 5 Oktober.

              Draf  RUU  dibuat  taripa  kajian  naskah  akademik  terlebih  dahulu  di  pengadilan.  Pemerintah
              mengakui  buat  bersama  dibarengi  naskah  akademik  pada  undang-undang  12  2011
              mengharuskan adanya naskah akademik sebelum ada RUU, anggota dewan yang hadir pada
              saat pengesahan tidak memperoleh salinan fisik bahkan pimpinan sidang mematikan microphone
              anggota dewan yang menolak.

              Bagaimana anda melihat pengesahan UU Cipta Kerja ini?

              Ada kesan dipaksakan, karena mendengar akan ada aksi buruh tanggal 5 dan 6 Oktober. Upaya
              Judicial  Review ke MK  seperti  disarankan  oleh Gubernur  Jawa  Tengah Ganjar  Pranowo.  Apa
              tanggapan anda ?

              Saya  menolak  argumen  itu.  Menurut  saya  Judicial  Review  tidak  usah  dilakukan.  Karena
              pengesahan UU Ciptaker inkonstitusional, maka isinya cacatihukum. Jadi, tidak bisa melawan UU
              inkonstitusional dengan jalur konstitusional. Dan, itu bukan jalan satu-satunya. Sama saja DPR
              dan pemerintah tidak memiliki itikad baik. Tidak pro rakyat dan mau enaknya sendiri.

              Apa catatan anda dan harapan anda terhadap UU Cipta Kerja ini?

              Seluruh masyarakat dari berbagai unsur harus terus menyuarakan penolakan UU Cipta Kerja.
              Karena  dalam  sejarah  Indonesia,  mungkin  sebuah  UU  tidak  diberlakukan,  begitu  disahkan
              mungkin sudah pernah ada. (nas)



























                                                           51
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57