Page 8 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 8
Massa yang ricuh diduga bukan merupakan buruh dan bukan pula mahasiswa. Sepuluh orang
ditangkap dalam peristiwa itu. Berikut sederet hal penting di balik kericuhan aksi unjuk rasa di
Bandung: Mereka berorasi, membakar ban hingga melakukan aksi teatrikal.
Massa mendesak pemerintah mencabut pengesahan UU Cipta Kerja. Polisi kemudian melakukan
penutupan di sekitar lokasi unjuk rasa untuk memberikan ruang.
Kemudian massa bergeser ke Jalan Layang Pasupati dan menutup jalan fly over menuju Pasteur.
Massa hanya membuka jalan untuk ambulans yang hendak melintas. Beberapa menit kemudian,
massa mulai melebur dan membubarkan diri. Lalu lintas di jalan kemudian kembali normal.
Sementara itu, sebagian massa masih ada yang berunjuk rasa di Gedung DPRD Jabar.
Sebagian massa masih bertahan di depan Gedung DPRD Jabar hingga waktu magrib. Suasana
memanas ketika terjadi pelemparan benda ke arah polisi. Polisi meminta massa membubarkan
diri namun massa justru semakin beringas dengan mendorong pagar masuk DPRD.
Sejumlah orang juga terlihat merusak satu unit kendaraan polisi. Ada yang merusak
menggunakan batu dan ada yang menginjak-injaknya.
"Dimohon tidak anarkis," petugas memberi peringatan melalui pengeras suara. Massa pun
terdesak mundur dan berlarian ke berbagai arah. Polisi bisa memukul mundur massa sampai ke
arah Jalan Diponegoro.
Jalan ke arah DPRD Jabar pun ditutup untuk menghindari bentrokan lebih lanjut. Kapolrestabes
Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya menjelaskan penyebab kericuhan terjadi. Menurutnya,
pemicu awal kerusuhan ialah pelemparan kepada aparat kepolisian dan upaya massa memaksa
masuk ke Gedung DPRD Jabar.
"Pemicunya dari mereka sendiri, mereka melakukan pelemparan dan berupaya memancing
petugas untuk melakukan kekerasan. Tetapi anggota tidak terpancing, dengan SOP 1, 2, 3,
akhirnya kita bisa membuat mereka mundur," kata Ulung.
Video aksi massa itu tersebar di media sosial dan viral.
Ulung menduga kerusuhan bukan dilakukan oleh buruh atau mahasiswa.
Menurutnya ada kelompok yang datang saat sebagian massa meninggalkan lokasi.
Namun polisi masih mengidentifikasi kelompok tersebut.
"Diperkirakan itu kelompok lain, bukan mahasiswa, sehingga tadi melakukan dorong- dorongan
dengan anggota untuk menguasai Dewan dan melakukan penimpukan," ujar Ulung di lokasi
unjuk rasa, Selasa malam.
"Buruh selesai, mahasiswa selesai, ada lagi kelompok lain di luar mahasiswa melakukan tindakan
anarkis kepada anggota sehingga bisa kita pukul keluar," kata dia.
Sebanyak 10 orang ditangkap oleh polisi.
Mereka digelandang ke kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan.
"Kemungkinan ada 10 orang yang diamankan oleh Tim Prabu dan Reserse, kita akan lakukan
pemeriksaan terhadap mereka dan dari kelompok mana mereka berasal," kata Ulung.
Adapun dalam demonstrasi itu, polisi menerjunkan 650 personel pengamanan.
Rencananya, massa lainnya kembali menggelar aksi pada Rabu (7/10/2020) hari ini.
7