Page 24 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 SEPTEMBER 2019
P. 24
di Indonesia, atau PKB ke-8 sejak adanya pemisahan peran bisnis antara PT TMMIN
dan PT TAM.
Capaian baik ini diharapkan menjadi teladan bagi perusahaan-perusahaan lain untuk
menjadikan PKB dan dialog sosial sebagai budaya di lingkungan kerja.
"Ini suatu hal yang patut diapresiasi. Ketika hubungan industrial selalu didahului
dengan dialog bipartit, itu akan lebih cepat dalam mencapai kesepakatan PKB," kata
Menaker.
Presiden Direktur PT TMMIN, Warih Andang Tjahjono, mengatakan, PT TMMIN dan
PT TAM berkomitmen untuk selalu memupuk hubungan industrial yang harmonis,
dinamis, dan berkeadilan di lingkungan kerjanya.
"Kami selalu berkomitmen bahwa industrial relation itu seperti safety. Kita sudah
bersama-sama komitmen, bahwa safety itu utama, maka hubungan industrial
harmonis itu harus utama," terang Warih.
Ia menyampaikan bahwa pihaknya juga komitmen untuk meningkatkan
keterampilan dan daya saing pekerja PT TMMIN dan PT TAM, guna meningkatkan
produktivitas usaha dan kesejahteraan pekerja.
"Ini adalah periode awal, mari terus mengevaluasi, agar ini tidak hanya terjadi di
kita. Tapi juga supply chain kita," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum KSP LEM PT Toyota Astra Motor, Dadang Sudarno,
menyatakan bahwa pembuatan PKB Antara Manajemen Perusahaan dan SP/SB PT
TMMIN dan PT TAM periode kali ini telah diawali dengan diskusi mengenai
penerapan PKB periode sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan
kondisi ketenagakerjaan di masa depan.
Semua upaya tersebut, sebut Dadang, bertujuan untuk mendapat kondisi riil
perusahaan dan pekerja, guna mewujudkan mutual understanding.
"Kami yakin dengan konsep ini kita akan menemukan solusi terbaik, untuk
meningkatkan produktivitas perusahaan dan kebahagiaan pekerja," ujarnya.
Turut hadir dalam penandatanganan PKB ini, Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker,
Haiyani Rumondang; Kadisnakertrans Provinsi DKI Jakarta, Andri Yansyah; Presiden
Direktur PT Toyota Astra Motor, Yoshiro Nakata; dan Ketua PUK FSP LEM PT Toyota
Motor Manufacturing Indonesia, Aziz Syarif Hidayat.
Page 23 of 65.