Page 55 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 JULI 2020
P. 55
JIKA DISAHKAN, RUU CIPTA KERJA JADI SOLUSI KURANGI PENGURANGAN
PENGANGGURAN
LENGKONG, -- Pengamat ekonomi Santo Dewatmoko mengatakan RUU Cipta Kerja dapat
menjadi solusi percepatan pengurangan pengangguran jika disahkan menjadi Undang-Undang
(UU).
" RUU Cipta Kerja jika disahkan dapat menjadi salah satu solusi untuk percepatan mengurangi
pengangguran," ujar Santo Dewatmoko dalam acara webinar bertajuk Memadankan RUU Cipta
Kerja : Antisipasi - Solusi Ketenagakerjaan yang diselenggarakan Pusat Studi Humaniora dan
Kemasyarakatan STIA Bagasasi, Kamis (23/7/2020).
Dosen Ekonomi Bisnis di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bagasasi ini menjelaskan, saat
ini masih terdapat 7,05 Juta Pengangguran; 2,24 Juta Angkatan Kerja Baru; 8,14 Juta; Setengah
Penganggur, dan 28,41 Juta Pekerja Paruh Waktu (45,84 Juta Angkatan Kerja yang bekerja
tidak penuh). Penciptaan lapangan kerja masih berkisar 2 sd. 2,5 Juta per-tahunnya. Tingginya
angka pengangguran, kata Santo, diperparah dengan adanya wabah pandemi Covid-19.
"Pada masa Covid 19 ini, memaksa sebagian besar pengusaha melakukan PHK pekerjanya,
sehingga banyak terjadi pengangguran. Kejadian ini bisa menjadi bahan pertimbangan/kajian
untuk Pengusaha dan Serikat Pekerja, agar dapat duduk bersama dalam mencari titik temu
untuk segera menuntaskan RUU Cipta Kerja bersama DPR dan Pemerintah," tambah Santo.
" RUU Cipta Kerja memiliki nilai positif yakni bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak. Sehingga
pengangguran bisa ditekan dan berkurang," jelas Santo.
Selain itu, Santo juga menilai RUU Cipta Kerja dapat menjadi salah satu cara untuk
mengantisipasi bonus demografi yg di alami Indonesia. Menurutnya, bonus demografi ini bisa
menjadi peluang atau ancaman.
"Lebih dari 68% penduduk Indonesia berada di usia produktif. Kelompok usia produktif ini harus
disiapkan lapangan pekerjaan agar bonus demografi tidak menjadi bencana demografi,'' ujar
Santo.
54