Page 126 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 DESEMBER 2021
P. 126
Ringkasan
Pimpinan dua konfederasi buruh terbesar di Indonesia yaitu Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh
Indonesia (KSPSI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melakukan pertemuan
bersejarah dengan Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia di Jakarta, Senin
(6/12/2021).
Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea didampingi Presiden KSPI Said Iqbal melakukan dialog sosial
dengan Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid.
HENTIKAN POLEMIK UMP 2022, SERIKAT BURUH TEMUI KADIN INDONESIA
Pimpinan dua konfederasi buruh terbesar di Indonesia yaitu Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh
Indonesia (KSPSI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melakukan pertemuan
bersejarah dengan Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia di Jakarta, Senin
(6/12/2021).
Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea didampingi Presiden KSPI Said Iqbal melakukan dialog sosial
dengan Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid.
Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea menjelaskan, pertemuan ini berlandaskan atas rasa saling
percaya untuk membuat hubungan pekerja dan pengusaha harmonis.
Andi Gani menegaskan, diskusi dengan Kadin ini juga bukan hanya soal UMP 2022 tapi juga
masalah investasi, pertumbuhan ekonomi, hingga peningkatan skill pekerja.
"Ini membuktikan, buruh tidak hanya mengandalkan aksi jalanan tapi juga menjalin hubungan
serta dialog agar tercipta solusi," katanya, Senin (6/12/2021).
Dalam pertemuan ini, kedua pihak sepakat untuk membentuk Kelompok Kerja (Pokja) untuk
mendiskusikan isu-isu kesejahteraan buruh lebih mendalam.
"Minggu depan kita akan bentuk tim asistensi yang nantinya akan membentuk Pokja. Jadi, ini
bukan hanya mendiskusikan soal upah, tapi lebih luas lagi," ungkapnya.
Ke depan, kata Andi Gani, Pokja ini membahas tentang kesempatan vokasi bagi pekerja,
informasi lapangan kerja, upgrading skill, dan lainnya.
"Misalnya, tadi Pak Arsjad (Ketua Umum Kadin) bilang banyak lapangan kerja di Hungaria, ada
vokasi yang dibutuhkan di sana. Jadi lebih luas lagi, membuka lapangan kerja di luar negara-
negara yang selama ini jadi target pekerja," ujarnya.
Namun, Andi Gani memastikan buruh tetap kritis dan tegas untuk terus mengawal keadilan. Hal
ini dibuktikan dengan rencana aksi ribuan buruh pada Rabu (8/12) di Mahkamah Konstitusi (MK).
Ia akan memimpin langsung aksi demonstrasi damai itu dan akan diterima pimpinan MK. Aksi
itu terkait putusan MK terhadap UU Cipta Kerja yang dinilai multitafsir.
"Kami akan meminta penjelasan amar 4 dan 7 penjelasannya seperti apa penjelasan secara
hukum. Bagi kami, ketika inskontitusional bersyarat, semuanya ditangguhkan. Seperti amar 7
putusan MK, artinya PP Nomor 36 soal pengupahan juga tidak boleh diberlakukan, kembali ke
peraturan lama," tuturnya.
125

