Page 100 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2021
P. 100

"Itu harapan kami [UMP naik 10%]. Kenaikan 10% sesuai dengan survei KHL yang telah kita
              lakukan, sesuai dengan kebutuhan para buruh, terutama selama masa pandemi ini. Pada masa
              pandemi ini kan kebutuhan buruh juga mengalami kenaikan, harus beli masker, hand sanitizer,
              dan juga vitamin. Makanya, kami berharap pemerintah memenuhi tuntutan kami," ujar Aulia
              kepada Espos, Rabu (26/10/2021) lalu.

              Kendati demikian, Aulia mengaku keinginan kaum pekerja atau buruh itu akan mengalami sedikit
              hambatan. Hal ini menyusul formula penetapan UMP 2022 yang mengacu pada UU No. 11/2020
              tentang Cipta Kerja dan PP No.36/2021 tentang Pengupahan.

              "Kalau  mengacu  pada  aturan  itu,  kenaikan  UMP  akan  ditentukan  berdasarkan  pertumbuhan
              ekonomi dan inflasi. Kalau seperti itu, jelas kita tidak akan mengalami kenaikan yang signifikan.
              Apalagi, pertumbuhan ekonomi kan mengalami kontraksi. Kalaupun naik, prediksi kami sekitar 1
              %-2 %. Itu enggak sesuai bagi buruh untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," jelasnya.

              Berdasarkan  data  Badan  Pusat  Statistik  (BPS)  2020  dan  2021,  yang  diolah  Espos,  Minggu
              (31/10/2021), kenaikan UMK di Jateng 2021 rata-rata hanya mencapai 3,05 %. Angka tersebut
              lebih rendah daripada kenaikan nilai pengeluaran per kapita di Jateng yang rata-rata mencapai
              6,80% pada 2020. Sebagai catatan, penghitungan upah minimum 2021 seharusnya didasarkan
              kondisi 2020.

              Meski  pada  2020  ekonomi  Indonesia  terkontraksi  akibat  pandemi,  sebagian  besar  daerah  di
              Jateng mengalami kenaikan pengeluaran per kapita. Kenaikan pengeluaran tertinggi muncul di
              Sragen, yakni 26,54% atau dari Rp879.103 pada 2019 menjadi Rpl.112.429 pada 2020.

              Ada pula beberapa daerah yang mengalami penurunan pengeluaran per kapita, tetapi hanya
              empat  daerah.  Keempat  daerah  itu  adalah  Banyumas  (turun  2,06%),  Blora  (0,40%),  Kota
              Magelang (4,05%), dan Wonosobo (6,56%).

              Sementara  itu,  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  (Disnakertrans)  Jateng,  Sakina
              Rosellasari, mengatakan pihaknya akan segera membahas UMP

              2022 dalam waktu dekat ini. "Sesuai regulasi [pengumuman UMP akan dilakukan] tanggal 21
              November," jelas Sakina.

              Menunggu BPS

              Selain  tidak  sebanding  kenaikan  pengeluaran,  UMP  Jateng  masih  berada  di  bawah  provinsi-
              provinsi tetangga. UMP Jawa Barat dan Jawa Timur saat ini sudah berada di atas Rp 1.800.000,
              sementara di Jateng masih Rpl.789.979. Sedangkan dari 35 kabupaten/ kota di Jateng, UMK
              tertinggi ada di Kota Semarang, yakni Rp2.810.025. Sedangkan UMK terendah di Jateng ada di
              Kabupaten Banjarnegara, yakni Rpl.805.000.

              Ketua  Serikat  Pekerja  Seluruh  Indonesia  (SPSI)  Klaten,  Sukadi,  berharap  penetapan  upah
              minimum kabupaten (UMK) di Kabupaten Bersinar disesuaikan dengan hasil survei KHL. Sesuai
              rencana, dewan pengupahan akan saling bertemu membahas kelanjutan pembahasan usulan
              UMK dalam waktu dekat. Pada 2021, UMK di Klaten senilai Rp2.011.514,91.

              "Di Klaten ini belum ada penetapan [UMK]. Kendala yang dihadapi bahwa Asosiasi Pengusaha
              Indonesia [Apindo] atau yang dari kalangan pengusaha itu tidak terakreditasi di Kamar Dagang
              Industri  [Kadin].  Nantinya  akan  ada  pertemuan  [Dewan  Pengupahan]  dengan  difasilitasi
              polres/kodim. Dalam pekan-pekan ini akan sangat menentukan [menentukan usulan UMK]," kata
              Ketua SPSI Klaten, Sukadi, Minggu (31/10/2021).




                                                           99
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105