Page 241 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2021
P. 241

Dikatakan Andri, 3 aturan itu sudah tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur No 1517/2021
              tentang  Upah  Minimum  Provinsi  2022  yang  ditandatangani  Gubernur  DKI  Jakarta  Anies
              Baswedan tertangal 16 Desember 2021.

              Ketiga  aturan  itu  yakni,  UU  No  29/2007  tentang  Pemerintahan  Provinsi  DKI  Jakarta,  UU  No
              23/2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
              UU  Nomor  11  Tahun  2020  tentang  Cipta  Kerja  dan  UU  No  30/2014  tentang  Administrasi
              Pemerintahan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU No 11/2020 tentang
              Cipta Kerja.

              Selain tiga aturan itu, kenaikan juga dilakukan dengan pertimbangan lain.

              "Berdasarkan pertimbangan, proyeksi dari BI, tanggapan Bappenas, lalu angka yang dikeluarkan
              dari BPS. Rilis BPS data nasional menyebutkan 5,1 pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Dan itu
              selama ini yang dipakai," ungkap Andri di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (27/12).

              Menurut Andri, pertimbangan itu berbeda jika dibandingkan dengan yang digunakan dalam SK
              Gubernur Nomor 1395. Dalam SK UMP yang belum direvisi itu, Anies masih menggunakan PP
              36/2021 sebagai acuan.

              Namun, dalam SK yang baru ini, Anies tidak mencantumkan PP 36/2021 sebagai acuan hukum.

              Andri mengatakan sebelum merevisi UMP, Pemprov DKI sempat bersurat ke Kementerian Tenaga
              Kerja. Namun, pihak Kemenaker baru memberi jawaban ke Pemprov DKI pada 18 Desember
              atau dua hari setelah SK terbaru diterbitkan.

              "Jawabannya  (Kemenaker)  terkait  masalah  mekanisme  penetapan  UMP  2022  agar  mengacu
              pada PP 36," kata Andri.

              Namun, Andri belum menjelaskan secara rinci mengapa Pemprov DKI tidak menggunakan PP
              36/2021 sebagai dasar hukum penetapan UMP 2022 yang baru ini. Menurut dia, pihaknya belum
              bisa menanggapi lebih lanjut mengenai hal ini.

              "Kita tidak bisa menanggapi surat Kemnaker karena kan kami sudah melakukan diskusi panjang
              dan sudah memutuskan 5,1 persen," tandasnya.































                                                           240
   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246