Page 254 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2021
P. 254

itu diapresiasi pengamat kebijakan publik, Rinaldi Rais. Katanya, beleid itu menampilkan sikap
              obyektif sosok negarawan sejati dilatari tujuan agar keputusan yang diambil benar-benar tepat
              dan tidak merugikan siapapun.

              "Kajian keputusan itu bisa diyakini memiliki target yang prospektif, setelah mempertimbangkan
              manfaat & mudharat bagi orang banyak ketimbang sekelompok kepentingan," ujar Rinaldi Rais,
              juga penulis Catatan Tercecer itu, jakartanews.id (Senin,20/12). "Anies sepertinya siap digugat."
              Kronologi revisi UMP Revisi UMP dari 0,85% menjadi Rp 37.749/bulan, sesuai Pergub 1395/2021,
              menjadi 5,1% menjadi Rp 225.667/bulan, sesuai Pergub 1517/2021, bagi Andriansyah selaku
              Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta, sudah ada pembahasan dengan
              pengusaha hingga pemerintah.

              "Perlu  kami  sampaikan  bahwa  sudah  ada  pembicaraan  dengan  Apindo,  Kadin,  dan  serikat
              pekerja, yang tetap usulannya mengacu PP 36/2021. Ini sekaligus meluruskan bahasan revisi
              itu," urai Andriansyah sebelumnya yang mengungkap kronologi revisi UMP 2022.

              Gubernur Anies Baswedan memerintahkan bawahannya untuk meminta kajian Bank Indonesia,
              Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, dan mendapat rilis terbaru Badan Pusat Statistik
              terkait pertumbuhan inflasi, yang dijadikan dasar Pemprov DKI merevisi UMP DKI 2022 jadi 5,1
              persen. Semula pertemuan disepakati 3,57% sebelum keluar rilis terbaru BPS.

              Revisi UMP 2022 diumumkan Gubernur Anies setelah diteken Kamis (16/12) kendati Menteri
              Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziyah,  bersikukuh tetap  memberlakukan  UU  11/2020  tentang  Cipta
              Kerja dan PP 36/2021 tentang Pengupahan, melalui suratnya Sabtu (18/12) sekaligus menjawab
              surat  Gubernur  Anies  bernomor  533/-085.15  tentang  Usulan  Peninjauan  Kembali  Formula
              Penetapan UMP 2022.

              Surat bertanggal (Senin) 22 November 2021 itu berisikan kenaikan UMP sesuai PP 36/2021 masih
              jauh  dari  layak  dan  tidak  memenuhi  asas  keadilan  lantaran  peningkatan  kebutuhan  hidup
              pekerja/buruh yang terlihat dari inflasi di DKI Jakarta.

              "Kami  mempunyai  undang-undang  khusus  terkait  kewenangan  khusus  Gubernur  melakukan
              keputusan strategis dan Undang-Undang 29 tahun 2007 tentang Pemprov DKI Jakarta adalah
              Undang-Undang yang tidak di-omnibus law-kan," tutup Kadisnaker Andriansyah. (royke).
































                                                           253
   249   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259