Page 295 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2021
P. 295

Judul               Kemnaker Bersikap Tegas, Abaikan Surat Revisi UMP DKI yang
                                    Diajukan Anies Baswedan
                Nama Media          wartakota.tribunnews.com
                Newstrend           Upah Minimum 2022
                Halaman/URL         https://wartakota.tribunnews.com/2021/12/27/kemnaker-bersikap-
                                    tegas-abaikan-surat-revisi-ump-dki-yang-diajukan-anies-baswedan
                Jurnalis            Fitriyandi Al Fajri
                Tanggal             2021-12-27 13:06:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Ditjen PHI & Jamsos, Non Rilis
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif



              Ringkasan

              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  enggan  menjawab  surat  revisi  upah  minimum
              provinsi (UMP) tahun 2022 yang dilayangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan . Hal itu
              terungkap  saat  Komisi  B  DPRD  DKI  Jakarta  meminta  klarifikasi  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja,
              Transmigrasi  dan  Energi  DKI  Jakarta  Andri  Yansyah  terkait  revisi  kenaikan  UMP  dari  yang
              awalnya 0,85 persen atau Rp 37.000 menjadi 5,1 persen atau Rp 225.000.



              KEMNAKER BERSIKAP TEGAS, ABAIKAN SURAT REVISI UMP DKI YANG DIAJUKAN
              ANIES BASWEDAN

              WARTAKOTALIVE.COM,  JAKARTA  -  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  enggan
              menjawab surat revisi upah minimum provinsi (UMP) tahun 2022 yang dilayangkan Gubernur
              DKI Jakarta Anies Baswedan .

              Hal itu terungkap saat Komisi B DPRD DKI Jakarta meminta klarifikasi Kepala Dinas Tenaga Kerja,
              Transmigrasi  dan  Energi  DKI  Jakarta  Andri  Yansyah  terkait  revisi  kenaikan  UMP  dari  yang
              awalnya 0,85 persen atau Rp 37.000 menjadi 5,1 persen atau Rp 225.000.

              Dalam rapat itu, Andri mengungkapkan UMP direvisi karena adanya polemik di kalangan buruh
              terhadap nilai UMP yang hanya naik 0,85 persen pada 21 November 2021 lalu.

              Penetapan UMP itu tercantum dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 1395 tahun 2021.

              "Sehari  setelah  pengumuman  tersebut  Gubernur  mengeluarkan  surat  kepada  Kementerian
              Ketenagakerjaan," ujarnya, Senin (27/12/2021).

              "Jadi, sehari setelah diumumkan tanggal 21, pak gubernur mengirimkan surat terkait masalah
              kaji ulang dengan nomor 533/85.15," imbuh Andri.

              Andri mengatakan, alasan Anies ingin merevisi UMP 2022 karena dia melihat kenaikan sebesar
              0,85 persen tidak layak dan tidak memenuhi rasa keadilan.
                                                           294
   290   291   292   293   294   295   296   297   298   299   300