Page 293 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2021
P. 293

neutral - Andriyansyah (Kepala Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta) Masalah posisi UMP DKI, UMP
              diputuskan dia final harus dilaksanakan. Tapi kalau wilayah lain ada UMK, dan itu yang dipakai,
              UMK itu harus lebih tinggi dari UMP, jadi kalau kita satu, dua persen, UMK bisa tiga sampai empat
              (persen), kalau kita DKI Jakarta tetapkan UMP itu yang harus dijalankan. Dan terakhir insyaallah
              UMP yang sudah kita revisi insyaallah memberikan rasa keadilan bisa meningkatkan daya beli
              masyarakat



              Ringkasan

              Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  Transmigrasi dan  Energi  DKI  Jakarta,  Andriansyah  menerangkan
              kronologi  Gubernur  Anies  Baswedan  naikkan  UMP  2022  jadi  5,1  persen.  Andriansyah
              mengatakan revisi UMP DKI jadi 5,1 persen sudah ada pembahasan dengan pengusaha hingga
              pemerintah.  Hal  itu  diutarakan  dalam  rapat  di  Komisi  B  DPRD  DKI,  Senin  (27/12/2021).
              Andriyansyah awalnya menyampaikan UMP DKI yang mengacu PP 36/2021 harus diumumkan
              21 November 2022. Saat itu kenaikan UMP DKI hanya 0,85 persen.



              ANAK BUAH ANIES JELASKAN KRONOLOGI UMP NAIK JADI 5,1%, SINGGUNG UU
              KHUSUS DKI

              Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  Transmigrasi dan  Energi  DKI  Jakarta,  Andriansyah  menerangkan
              kronologi  Gubernur  Anies  Baswedan  naikkan  UMP  2022  jadi  5,1  persen.  Andriansyah
              mengatakan revisi UMP DKI jadi 5,1 persen sudah ada pembahasan dengan pengusaha hingga
              pemerintah.

              Hal itu diutarakan dalam rapat di Komisi B DPRD DKI, Senin (27/12/2021). Andriyansyah awalnya
              menyampaikan UMP DKI yang mengacu PP 36/2021 harus diumumkan 21 November 2022. Saat
              itu kenaikan UMP DKI hanya 0,85 persen.

              "Sehari  setelah  pengumuman  tersebut  Gubernur  mengeluarkan  surat  ke  Kemenaker  terkait
              masalah kaji ulang. Karena Gubernur melihat 0,85 persen ini tidak layak dan tidak memenuhi
              rasa keadilan karena kalau dibandingkan dengan UMP wilayah penyangga Bekasi 4,8 persen,
              makanya Gubernur melayangkan surat," ucap Andriyansyah di hadapan dewan.

              Anies, lanjut Andriyansyah, melakukan kajian ulang untuk UMP 2022 dengan mengacu pada data
              BPS. Sebelum penetapan revisi UMP DKI, Pemprov melakukan sejumlah pertemuan, termasuk
              dengan Kemenaker.

              "Di situ saya pertanyakan surat Gubernur, karena hebohnya Gubernur Jakarta. Tanggapannya
              Kementerian  tak  akan  menjawab,  yang  menjawab  Mendagri  sampai  terus  akhirnya  dalam
              rentang waktu penetapan dan revisi terus terang saja kami terus lakukan koordinasi termasuk
              sebelum dengan dewan pengupahan, bicara langsung dengan Apindo, dengan Kadin, gimana
              nih tolong jawabannya termasuk serikat pekerja," paparnya.

              DKI  juga  meminta  kajian  dari  Bank  Indonesia  (BI)  termasuk  pendapatan  Bapenas,  sampai
              mendapat rilis terbaru BPS terkait pertumbuhan inflasi. Data BPS terbaru itu yang dijadikan dasar
              Pemprov DKI merevisi UMP DKI 2022 jadi 5,1 persen.

              "Yang disampaikan tidak ada pembicaraan perlu saya luruskan sudah ada pembicaraan, dengan
              Apindo, Kadin, Serikat Pekerja," tuturnya.





                                                           292
   288   289   290   291   292   293   294   295   296   297   298