Page 47 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2021
P. 47

Kepgub tersebut mewajibkan para pengusaha membayarkan upah pekerjanya pada 2022 sesuai
              dengan ketentuan terbaru.


              SAAT ANIES LANGGAR ATURAN PENGUPAHAN TAPI ANCAM BERI SANKSI
              PENGUSAHA.

              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengeluarkan Keputusan Gubernur (Kepgub) DKI
              Jakarta No. 1517 Tahun 2021 yang menetapkan kenaikan UMP Jakarta 2022 sebesar 5,1 persen.
              Kepgub tersebut mewajibkan para pengusaha membayarkan upah pekerjanya pada 2022 sesuai
              dengan ketentuan terbaru.

              Adapun  keputusan  kenaikan  UMP  Jakarta  2022  sebesar  5,1  persen  tertulis  dalam  diktum
              pertama.

              "Menetapkan Upah Minimum Provinsi Tahun 2022 di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
              sebesar Rp4.641.854 (empat jutal enam ratus empat puluh satu ribu delapan ratus lima puluh
              empat rupiah) per bulan," tulis Anies.

              Kendati demikian, revisi besaran kenaikan UMP DKI itu tak berdasarkan persetujuan Kementerian
              Tenaga Kerja (Kemenaker).
              Kepala Biro Humas Kemnaker Chairul Fadhly Harahap menegaskan, kenaikan UMP DKI pada
              2022  telah  bertentangan  dengan  formula  baru  dalam  PP  Nomor  36  Tahun  2021  tentang
              Pengupahan.

              "Kemenaker sangat menyayangkan sikap tersebut yang menaikkan UMP tidak sesuai aturan yang
              berlaku.  Karena  menurut  hemat  saya,  selayaknya  amanat  undang-undang  yang  telah  resmi
              menjadi acuan di negara kita, menjadi bagian yang harus ditegakkan dan dilaksanakan sesuai
              aturannya," kata dia.
              Adapun berdasarkan penghitungan dengan PP No. 36 Tahun 2021, Kemnaker menetapkan rata-
              rata  kenaikan  UMP  sebesar  1,09  persen.  PP  No.  36  Tahun  2021  tentang  Pengupahan  itu
              merupakan peraturan turunan dari UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

              Chairul  pun  mengatakan,  Kemenaker  akan  berkoordinasi  dengan  Kementerian  Dalam  Negeri
              untuk menindaklanjuti keputusan kepala daerah yang menetapkan UMP tidak sesuai aturan.

              Hal  senada  disampaikan  Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  (Apindo)  Hariyadi  Sukamdani
              mengatakan Anies telah melanggar aturan saat merevisi UMP.

              Dia mengatakan, dalam PP No. 36 Tahun 2021 tidak disebutkan ada revisi sehingga hasil final
              kenaikan UMP 0,8 persen tidak boleh diubah menjadi 5,1 persen.
              "Ini strong messag e (pesan yang kuat) untuk Pak Gubernur (Anies) ya, tadi saya sampaikan ini
              melanggar lho," kata Hariyadi dalam konferensi pers virtual.

              Hariyadi menyebut, apa yang dilakukan Anies akan menjadi catatan saat dia hendak melanjutkan
              karir politiknya ke tingkat nasional.

              Sebab  Anies  dinilai  membuat  regulasi  berdasarkan  tekanan-tekanan  kelompok  tertentu  dan
              bukan berdasarkan aturan yang sudah diberikan oleh pemerintah pusat.

              "Ini jadi catatan tersendiri, apalagi kalau mau nyapres, jadi catatan," tutur Haryadi.


                                                           46
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52