Page 88 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 AGUSTUS 2019
P. 88

Title          KEPESERTAAN MINIM, BPK USULKAN BPJSTK BISA LAKUKAN TINDAKAN HUKUM
               Media Name     sindonews.com
               Pub. Date      29 Agustus 2019
                              https://ekbis.sindonews.com/read/1434603/34/kepesertaan-minim-bpk-usul kan-bpjstk-
               Page/URL
                              bisa-lakukan-tindakan-hukum-1567064019
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive














               Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mencatat, masih ada sekitar 26,1 juta
               perusahaan yang belum menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK). Hal ini
               didasarkan pada data sensus Badan Pusat Statistik (BPS) 2016 terhadap 26,71 juta
               perusahaan, baik usaha mikro kecil (UMK) dan usaha menengah besar (UMB).

               Data BPJSTK juga menunjukkan, jumlah perusahaan yang telah terdaftar
               kepersertaan pada tahun 2019 baru sebanyak 610.039 unit usaha. "Sehingga,
               kurang lebih ada 26,1 juta unit usaha yang belum terdaftar di BPJSTK. Jumlah ini
               banyak sekali dan kami akan teliti dimana letak masalahnya agar BPK bisa
               memberikan rekomendasi kepada pemerintah," ujar Anggota BPK Harry Azhar Azis
               seusai melakukan pemeriksaan pendahuluan kinerja operasional BPJSTK di Jakarta,
               Kamis (29/8/2019).

               Harry mengatakan, masih banyaknya perusahaan yang belum menjadi peserta atau
               baru mendaftarkan sebagian karyawannya menjadi catatan BPK agar ke depan perlu
               ada regulasi yang membolehkan BPJSTK melakukan penuntutan hukum secara
               langsung terhadap perusahaan yang melanggar. Dia mencontohkan pabril mercon
               yang terbakar di Kosambi dan menyebabkan 50 orang meninggal, ternyata hanya
               20 orang yang bisa ditanggung BPJSTK.

               "Saya minta BPJSTK bisa menuntut perusahaan tersebut agar bertanggung jawab
               terhadap karyawan yang tidak dilindungi. Agar semua masyarakat bisa merasakan
               kehadiran negara melakukan perlindungan jaminan sosial kepada rakyatnya," tegas
               Harry.

               Menurut Harry, berdasarkan data BPS per Februari 2019 jumlah tenaga kerja
               sebesar 129.366.192 orang, yang terdiri tenaga kerja fomal sebesar 55.272.968
               orang dan tenaga kerja informal sebesar 74.093.224. "Sehingga masih terdapat
               tenaga kerja formal yang belum terlindungi jaminan sosial kurang lebih sebesar 15,6
               juta orang dan tenaga kerja informal kurang lebih sebesar 71,5 juta orang. Ini
               sangat rendah sekali," jelasnya.

               Direktur Utama BPJSTK Agus Susanto berharap rekomendasi yang nantinya




                                                       Page 87 of 121.
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93