Page 110 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JULI 2020
P. 110

dalam  perekonomian  global  melalui  tingkat  angkatan  kerja  nasional.  Jumlah  dari  PRT
              diperkirakan lebih dari 4 juta jiwa dengan persentase 75 persen PRT merupakan perempuan.
              Oleh sebab itu, hal yang tidak boleh terlewatkan dalam RUU PPRT ialah pentingnya perjanjian
              kerja antara PRT dan pemberi kerja guna memastikan hak dan kewajiban kedua belah pihak
              dan penegakan norma kerja," ungkap Menteri Ida.

              Menteri  Ida  menambahkan  dalam  kenyataannya  masih  banyak  permasalahan  yang  harus
              dihadapi  PRT  di  Indonesia  diantaranya;  PRT  yang  sampai  saat  ini  belum  dianggap  sebagai
              sebuah profesi; rata-rata jam kerja PRT lebih panjang dari pekerja pada umumnya; sebesar 63
              persen PRT bekerja 7 hari dalam seminggu; banyaknya PRT yang tidak memiliki perjanjian atau
              kontrak kerja yang jelas; dan minimnya perlindungan jaminan sosial dan asuransi bagi PRT.


              "Adapun tujuan perlindungan PRT ialah memberikan kepastian hukum kepada PRT dan pemberi
              kerja,  mencegah  segala  bentuk  diskriminasi,  eksploitasi,  dan  pelecehan  seksual,  mengatur
              hubungan kerja yang harmonis, meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan keterampilan PRT,
              dan meningkatkan kesejahteraan PRT. Perlindungan terhadap PRT sudah menjadi perhatian
              bagi  pemerintah  namun  tidak  akan  terwujud  tanpa  adanya  sinergi  dari  seluruh  pihak.  Oleh
              karena itu, saya ingin mengajak kita semua, mari bersama kita dukung pengesaan RUU PPRT
              dan serukan stop kekerasan terhadap pekerja rumah  tangga mulai dari diri kita sendiri dan
              keluarga," tambah Menteri Ida.

              Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Giwo Rubianto mengatakan setelah melalui
              16  tahun  perjuangan  di  DPR  untuk  mendapat  legitimasi  atas  statusnya  yang  sempat
              mandek/mangkrak, pengesahan RUU PPRT ini akan menjadi sejarah baru dalam penghapusan
              kekerasan dan diskriminasi di Indonesia, khususnya terhadap PRT. RUU PPRT akan diusulkan
              menjadi RUU Inisiatif dan akan disidang paripurnakan pada Selasa, 14 Juli 2020 dan Kamis, 16
              Juli 2020.

              "Kami sangat bersyukur pada periode DPR 2020 - 2024, RUU PPRT ini mendapatkan perhatian
              sejumlah  anggota  DPR.  RUU  PPRT  ini  menjadi  suatu  kebutuhan  yang  mendesak  dalam
              perlindungan  pekerja  dan  warga  negara  Republik  Indonesia  karena  bersifat  mengikat  dan
              adanya kepastian hukum. Maka dari itu perlu ada pengawalan dari kita semua," ujar Giwo.

              Seperti yang kita ketahui bersama, PRT merupakan pekerjaan yang rawan dan rentan dalam
              perlindungan  hukum  karena  wilayah  kerja  bersifat  domestik  dan  privat  sehingga  tidak  ada
              kontrol  dan  pengawasan  Pemerintah.  Padahal  praktik  situasi  kerjanya  rawan  dan  rentan
              terhadap diskriminasi seperti pelecehan terhadap profesi, eksploitasi, dan kekerasan baik secara
              ekonomi, fisik dan psikis (dalam bentuk intimidasi maupun dalam bentuk isolasi).

              "Di dalam RUU PPRT nantinya harus dipastikan adanya hak dan kewajiban yang berimbang
              antar PRT dan pemberi kerja agar memberikan perlindungan dalam bentuk penghormatan hak
              asasi manusia, keadilan dan kesetaraan, dan kepastian hukum. Hal ini juga merujuk kepada
              Sustainable  Development  Goals  (SDGs)  yang  menyebutkan  No  One  Left  Behind,  guna
              meningkatkan kualitas hidup secara ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan PRT
              sebagaimana  pekerja  lainnya  tanpa  ada  yang  tertinggal,  serta  memperjuangkan  hak  dan
              kewajiban yang seimbang antara PRT dan pemberi kerja," ujar Giwo. (ANP).












                                                           109
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115