Page 200 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JULI 2020
P. 200
tentang Pentingnya Undang-Undang Perlindungan PRT untuk Perempuan Indonesia, Jakarta,
Senin.
Ia mengatakan keberadaan PRT sangat penting untuk menunjang urusan rumah tangga dan
kebutuhan sehari-hari, terutama apabila di dalam rumah tangga tersebut terdapat balita, ibu
hamil, penyandang disabilitas, ataupun orang yang berusia lanjut.
Kelangsungan rumah tangga, menurutnya, akan sangat terbantu dengan hadirnya pekerja
rumah tangga. Tidak hanya itu, PRT juga memiliki beban kerja dan tanggung jawab yang sangat
besar, tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan keluarga, tetapi juga kesehatan,
kenyamanan dan ketenteraman di lingkungan keluarga tempat PRT itu bekerja.
Oleh karena itu, anggapan bahwa PRT adalah pekerjaan yang tidak memerlukan keterampilan
merupakan anggapan yang keliru.
Lebih lanjut, Menteri Bintang mengatakan bahwa berdasarkan data dari Survei Angkatan Kerja
Nasional (Sakernas) pada Agustus 2019, pekerja perempuan pada kegiatan informal mencapai
41,97 persen. Sedangkan pekerja laki-lakinya sebesar 58,03 persen.
Meskipun demikian, pekerja informal perempuan lebih banyak ditemukan dalam pekerjaan yang
cukup riskan, seperti pekerja domestik serta pekerja rumah tangga atau pekerja keluarga,
menurut data Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organisation/ILO) pada
2018.
PRT, kata Menteri Bintang lebih lanjut, memiliki kerentanan dan cenderung bekerja tanpa tanpa
memiliki perlindungan, baik secara sosial dan hukum. PRT juga pada umumnya tidak mendapat
dana pensiun, cuti dan juga tidak mendapat asuransi kesehatan.
"Perempuan yang bekerja di dalam rumah tangga juga mendapatkan upah yang relatif rendah,
serta rentan terhadap keadaan yang tidak aman seperti kekerasan di dalam rumah tangga,"
katanya.
Menteri Bintang mengatakan, dorongan agar RUU PPRT segera disahkan menjadi UU PPRT
seyogyanya diupayakan tidak hanya untuk mengisi kekosongan hukum, melainkan untuk
memberikan perlindungan dan pengakuan bagi PRT sebagai pekerja, sehingga hak-hak normatif
mereka terpenuhi, sama dengan hak-hak pekerja pada umumnya "PRT telah memberi
kontribusi besar bagi keluarga dan masyarakat," katanya.
Oleh karena itu, PRT sudah sepatutnya diberi penghargaan dan tidak lagi didiskriminasi dalam
bentuk apapun.
"Banyaknya jumlah PRT dan perannya yang penting turut mempengaruhi kondisi sosial dan
ekonomi dari tingkat keluarga hingga nasional," katanya.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya mereka dilindungi dan hak-hak mereka dijamin tidak hanya
oleh pemberi kerja tetapi juga oleh pemerintah dan semua orang.
Pewarta: Katriana Editor: Budhi Santoso COPYRIGHT (c)2020 .
199