Page 162 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2021
P. 162

"Cuma memang tidak ada sanksi yang jelas apabila perusahaan membayar upah pekerja yang
              sudah bekerja lebih dari satu tahun itu sama dengan besaran UMP. Tapi yang jelas, tidak boleh
              kurang dari UMP," kata Direktur Hubungan Kerja dan Pengupahan, Dinar Titus Jogaswitani.

              Ditetapkan gubernur Kemenaker telah melakukan perhitungan besaran Upah Minimum Provinsi
              (UMP)  2022.  Perhitungan  besaran  UMP  2022  menggunakan  formula  yang  termaktub  dalam
              Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              PP  tersebut  merupakan  aturan  turunan  dari  UU  Nomor  11  tahun  2020  tentang  Cipta  Kerja
              (Omnibus Law). Adapun, basis datanya mengacu pada data-data ekonomi dan ketenagakerjaan
              dari Badan Pusat Statistik (BPS).

              Gubernur di tiap provinsi akan menetapkan upah minimum paling lambat 21 November 2021.
              Kepala  daerah  di  kabupaten  dan kota  menetapkan  upah  minimum  paling  lambat  tanggal  30
              November.

              Dinar  mengatakan,  sesuai  Pasal  4  PP  36/2021,  penetapan  upah  minimum  adalah  kebijakan
              pemerintah pusat dan juga prioritas nasional. Karena itu, pemda harus patuh menjalankannya.

              "Apabila tidak diikuti, tentu ada sanksi. Kewenangan pembinaan atau mengingatkan Pemda ada
              di Kemendagri. Nanti, pusat (Kemenaker) tinggal menyampaikan ternyata dari 34 provinsi, ada
              beberapa yang tidak sesuai ketentuan," kata Dinar.

              Berdasarkan perhitungan, kenaikan UMP 2022 rata-rata hanya 1,09 persen. UMP DKI Jakarta
              sebesar  Rp  4.453.724  menjadi  yang  tertinggi,  sedangkan  UMP  Jawa  Tengah  sebesar  Rp
              1.813.011 menjadi yang terendah.

              Empat  provinsi  tidak  mengalami  kenaikan  UMP  alias  besarannya  sama  dengan  UMP  2021.
              Keempat provinsi itu, yakni Sumatera Selatan dengan nilai UMP Rp 3.144.446, Sulawesi Utara
              Rp 3.310.723, Sulawesi Selatan Rp 3.165.876, dan Sulawesi Barat Rp 2.678.863.

              Empat provinsi itu tidak mengalami kenaikan karena nilai UMP 2021-nya sudah lebih tinggi dari
              Batas Atas Upah Minimum 2022. "Kalau dinaikkan lagi akan semakin melambung (UMP-nya). Itu
              nggak bagus ya, nggak boleh ya," kata Putri.

              Batas Atas Upah Minimum 2022 ditetapkan dengan mengalikan rata-rata konsumsi per kapita
              dengan rata-rata jumlah anggota rumah tangga. Lalu, dibagi dengan rata-rata anggota rumah
              tangga yang bekerja. Data yang digunakan dalam perhitungan ini mengacu pada hasil survei
              ekonomi nasional yang dilakukan setiap bulan Maret.

              Sebanyak 255 kabupaten/kota di 26 Provinsi telah menetapkan Upah Minimum Kabupaten/Kota
              (UMK). Dari jumlah tersebut, sebanyak 42 kabupaten/kota tidak mengalami kenaikan UMK alias
              sama dengan tahun 2021.
              Dari 255 kabupaten/kota itu, Putri mengatakan, kenaikan UMK tersebar terjadi di Kota Palu,
              yakni Rp 174.840. Sedangkan kenaikan UMK terendah adalah Kabupaten Padang Lawas Utara,
              yakni Rp 277.

              Secara  riil  turun Meski ada  kenaikan  nominal, upah  buruh  secara  riil mengalami  penurunan.
              Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyampaikan, upah buruh tani mengalami
              kenaikan sebesar 0,08 persen menjadi Rp 57.009 per kg per hari. Namun, secara riil upah yang
              diterima itu turun 0,01 persen menjadi Rp 52.875 per hari.






                                                           161
   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167