Page 163 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2021
P. 163

Penurunan upah secara riil biasanya disebabkan oleh laju inflasi bulanan yang naik lebih tinggi
              daripada peningkatan upah. Dengan kata lain, upah yang diterima para buruh tergerus angka
              inflasi dan tidak seimbang dengan harga-harga kebutuhan hidup.

              Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang
              mengatakan,  angka  upah  minimum  tersebut  memiliki  dasar  yang  jelas  terkait  pertumbuhan
              ekonomi dan inflasi saat ini. Karena itu, ia berharap, buruh atau pekerja dapat menerimanya.

              "Teman-teman buruh harus melihat fakta di lapangan kondisi ekonomi kita saat ini, semua terang
              benderang, data, dan angka dari BPS nyata sesuai fakta di lapangan. Tidak ada yang ditutupi.
              Teman-teman serikat pekerja seyogyanya dapat menerima angka tersebut," tuturnya.

              Untuk diketahui, kelompok buruh sebelumnya menuntut agar penetapan UMP mengacu pada PP
              78 tentang Pengupahan. Sebab, PP 36 merupakan aturan turunan dari UU Nomor 11 tahun 2020
              tentang Cipta Kerja (Omnibus Law), yang kini masih disidangkan uji materinya oleh Mahkamah
              Konstitusi.
              Sekretaris  jenderal  Konfederasi  Serikat  pekerja  Indonesia  (KSPI)  Jawa  Tengah  Aulia  Hakim
              mengatakan, kebutuhan buruh juga bertambah selama masa pandemi Covid-19. Buruh harus
              bekerja dengan menyesuaikan kebiasaan baru ( new normal ).

              Mereka  harus  mengeluarkan  anggaran  tambahan  untuk  membeli  masker,  hand  sanitizer,
              vitamin,  kuota  belajar  untuk  anak  dan  beberapa  kebutuhan  lain  guna  mendukung  protokol
              kesehatan dan pencegahan Covid-19, kata dia.














































                                                           162
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168