Page 51 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JUNI 2020
P. 51

"Implikasinya kan luas. Termasuk pada tingkat ekonomi masyarakat. Presiden juga khawatir
              betul dengan tingkat pengangguran yang semakin tinggi," ucapnya.

              Dia menambahkan, apa yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini luar biasa. Sayangnya, para
              menteri menganggapnya masih biasa-biasa saja. Sehingga, hal itu yang menyebabkan presiden
              kesal dan marah.

              "Presiden  sudah  menyebut  akan  melakukan  apapun.  Termasuk  akan  melakukan  reshuffle.
              Berarti presiden sudah merasakan ada yang tidak beres dalam kabinetnya," ujar Saleh.

              Lebih lanjut, dia menilai bahwa persoalan evaluasi dan reshuffle adalah hak prerogatif presiden.
              Presiden bisa melakukan perombakan kabinet kapan saja tanpa ada yang bisa menghalangi.

              "Saya  melihat  bahwa  fokus  presiden  adalah  penyelamatan  267  juta  warga  negara.  Dan  itu
              disebut beberapa kali dalam pidato. Untuk itu, presiden rela melakukan banyak hal. Termasuk
              reshuflle dan mengeluarkan payung hukum yang diperlukan," ucapnya.
              Partai Demokrat juga turut menyoroti kemarahan Jokowi. Kepala Bakomstra DPP Demokrat,
              Ossy Dermawan menilai, apa yang dilakukan Jokowi bertujuan agar para menteri bekerja lebih
              baik.

              "Saya  berpandangan  bahwa  pernyataan  keras  Pak  Jokowi  terhadap  menterinya  tentunya
              merupakan hak beliau sebagai presiden yang memarahi para pembantunya untuk bekerja lebih
              baik.  Itu  tentunya  baik  untuk  segera  dilakukan  perbaikan  ke  depan,"  katanya,  Senin
              (29/6/2020).

              Menurut Ossy, seharusnya Jokowi bersikap tegas sejak awal kepada para menterinya. Kendati,
              Demokrat tetap mengambil sisi positifnya.

              "Dari segi  timing  , banyak yang berpendapat terlambat. Namun, saya mengambil sisi positifnya,
              bahwa lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali," ucapnya.

              Demokrat juga menyoroti video Jokowi marah-marah yang baru dipublikasikan 10 hari setelah
              sidang kabinet paripurna atau peristiwa sebenarnya terjadi. Akibatnya muncul berbagai persepsi
              dari sejumlah pihak, salah satunya Jokowi dinilai menimpakan kegagalan kepada bawahannya.

              "Atau ada pula kalangan yang menganggapnya sebagai pencitraan belaka. Ini yang menarik.
              Dan tentunya saya tidak memiliki jawaban pastinya," tandasnya.

              Presiden  Jokowi  meluapkan  kemarahannya  dan  mengancam  akan  melakukan  reshuffle  atau
              perombakan kabinet di tengah pandemi virus corona Covid-19.

              Nada bicara Jokowi meninggi saat membuka pidato sidang kabinet paripurna di Jakarta, Kamis
              18 Juni lalu. Dia marah karena melihat menterinya yang masih bekerja biasa-biasa saja di tengah
              situasi krisis akibat pandemi Covid-19.

              "Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ. Ini apa
              enggak punya perasaan? Suasana ini krisis," ucap Jokowi.

              Masih dengan nada tinggi, Jokowi menyatakan akan mengambil langkah tegas bagi menterinya
              yang  tak  bekerja  maksimal  di  masa  pandemi.  Misalnya,  melakukan  reshuffle  kabinet  atau
              membubarkan lembaga.

              Dia  mengaku  telah  memikirkan  langkah-langkah  tersebut.  Menurut  dia,  diperlukan  langkah
              extraordinary  atau luar biasa untuk menghadapi krisis seperti saat ini.



                                                           50
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56