Page 49 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JUNI 2020
P. 49

Aisah  menyatakan,  kemarahan  Jokowi  terlambat.  Sebagai  presiden,  Jokowi  sepatutnya
              mengevaluasi secara terus menerus pencapaian kabinet dan kerja menterinya.

              "Sehingga masalah-masalah yang disampaikan Jokowi kemarin itu bisa diatasi sejak sebelum
              ini, saat masalah telah semakin pelik. Langkah reshuffle atau membubarkan lembaga dapat
              diambil sebagai bagian dari langkah evaluasi kerja kabinet, bahkan sejak kemarin-kemarin,"
              katanya.

              Menurutnya,  Jokowi  bisa  saja  langsung  mengambil  langkah  reshuffle  tanpa  harus
              memperingatkan menterinya atau mengumumkan ke publik, sebab itu adalah hak prerogatif
              presiden. Kendati, ia menilai, ini sengaja dilakukan untuk cek ombak.

              "Misalnya  melihat  respons  partai  yang  menterinya  potensial  diganti,  melihat  respons publik,
              serta  respons  pasar  atau  dunia  usaha  jika  dilakukan  penggantian  menteri  yang  bisa
              mengganggu stabilitas ke depan saat sedang ada masa sulit ekonomi ini. Hal ini dilakukan juga
              karena seperti kita tahu, bahwa pembentukan kabinet Jokowi dipengaruhi oleh banyak faktor,
              termasuk dukungan politik dari berbagai aktor, terutama partai," tutur Aisah.

              Karena  itu,  kata  Aisah,  menteri-menteri  yang  akan  direshuffle  juga  bergantung  pada
              perkembangan situasi, ekonomi, serta respons yang diberikan terhadap rencana perombakan
              tersebut, baik dari publik maupun partai politik.

              "Kalau dari perkembangan kondisi ekonomi yang jadi  concern  Jokowi, maka mungkin menteri
              di sektor ekonomi, Menteri UKM dan Menteri Tenaga Kerja, Kepala BKPM (Badan Koordinasi
              Penanaman Modal). Sementara kalau melihat  concern  publik saat ini, bisa jadi mengancam
              beberapa  menteri yang bersentuhan  langsung dengan  kondisi  saat  pandemi  seperti  Menteri
              Pendidikan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama," dia membeberkan.
              Dia menambahkan, reshuffle kabinet di masa pandemi bisa berdampak baik atau buruk. Hal itu
              bergantung pada siapa yang akan diganti dan menggantikan, serta bagaimana Presiden Jokowi
              memimpin koordinasi kerjanya setelah perombakan.

              Menurutnya, reshuffle bisa berakhir baik jika dilakukan dengan berbasis murni pada kapasitas
              dan  kemampuan  kerja,  bukan  aspek  lain  seperti  pertimbangan  politik.  Namun  penempatan
              orang yang kompeten itu juga harus didukung dengan arahan kerja dan koordinasi yang baik
              dari Presiden  Jokowi  .
              "  Support  ini perlu karena penempatan menteri baru akan membutuhkan transisi kerja dan
              adaptasi  yang  tidak  mudah  bagi  kerja  kabinet.  Jika  reshuffle  dilakukan  bukan  atas  dasar
              kapasitas dan koordinasi cepat, maka justru akan berdampak buruk pada kerja pemerintah,
              bahkan bisa lebih buruknya menciptakan instabilitas politik dan ekonomi ke depan," kata Aisah
              menjelaskan.

              Sejumlah  partai  politik  ramai-ramai  merespons  kemarahan  Jokowi  dan  ancaman  reshuffle
              Kabinet  Indonesia  Maju  di  tengah  pandemi  virus  corona  Covid-19.  PDIP  selaku  parpol
              pengusung menilai wajar Jokowi marah dan menegur para pembantunya.

              "Sejak awal Presiden Jokowi sudah mengingatkan seriusnya Covid-19 pada seluruh kehidupan
              rakyat.  Karena  itulah  setiap  jajaran  kabinet  seharusnya  memiliki    sense  of  crisis    ,  berani
              mengambil  tanggung  jawab  melalui  kebijakan  terobosan  untuk  membantu  rakyat.  Bahkan
              dengan keluarnya Perppu menunjukkan adanya hal ikhwal kegentingan yang memaksa," kata
              Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Senin (29/6/2020).






                                                           48
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54