Page 50 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JUNI 2020
P. 50

Menurut  dia,  dalam  situasi  kegentingan  memaksa  yang  berdampak  luas  bagi  kehidupan
              berbangsa dan bernegara, secara otomatis fungsi koordinasi, kerja sama antarkementerian, dan
              inisiatif kebijakan seharusnya dikedepankan.

              "Ada beberapa pihak yang cenderung mencari aman, dan tidak mengambil prakarsa, sehingga
              wajar jika presiden sampai melakukan evaluasi terhadap kinerja para menteri," ungkap Hasto.

              Menurut dia, reshuffle kabinet selain menjadi hak prerogatif presiden, juga sebagai instrumen
              yang dipakai untuk melakukan evaluasi atas kinerja menteri.

              "Apa yang disampaikan oleh Presiden, PDI Perjuangan berharap semakin memacu kinerja dan
              kekompakan seluruh jajaran kabinet, dan seluruh lembaga negara yang berkaitan dengan fungsi
              perekonomian  negara  untuk  secepatnya  mencari  solusi  komprehensif  dan  efektif  di  dalam
              memercepat gerak pertumbuhan perekonomian nasional," tegas Hasto.

              PDIP mendorong agar para menteri Kabinet Indonesia Maju bekerja lebih keras di tengah masa
              pandemi  Covid-19.  Saat  ini,  kata  Hasto,  para  menteri  harus  mengedepankan  aksi,  bukan
              wacana.

              "Kita  menunggu  aksi  para  menteri  melalui  berbagai  program  kerakyatan  yang  nyata  dan
              berdampak luas bagi masyarakat," pungkasnya.
              Sekjen PPP Arsul Sani menyatakan, partainya tidak berubah pandangan terkait rencana reshuffle
              kabinet Jokowi. Kapan mau dilakukan dan siapa yang akan direshuffle, pihaknya menyerahan
              kepada presiden.

              "Soal kabinet, bagaimana mau dikonstruksikan apakah mau dikurangi karena ada yang dilebur
              atau bahkan dibubarkan, itu semua kewenangan presiden. Batasannya adalah UUD NRI Tahun
              1945 dan UU Kementerian Negara," ujarnya Senin (29/6/2020).

              Anggota Komisi III DPR ini menuturkan, partai politik tak bisa ikut campur dalam perombakan
              kabinet, sepanjang tidak diminta pandangannya.


              "Sepanjang tidak menabrak konstitusi dan UU tersebut, maka parpol enggak bisa ikut campur
              kecuali  diminta  pandangannya  atau  diminta  mengirimkan  nama  dalam  reshuffle  tersebut,"
              ungkap Arsul.

              Pihaknya juga tak mempermasalahkan seandainya parpol pendukung tidak dilibatkan atau tidak
              dimintai  pandangan  terkait  reshuffle.  Apalagi  keputusan  merombak  kabinet  merupakan  hak
              prerogatif presiden.

              "Jadi buat PPP tidak masalah, kalau tidak ada pertemuan dengan parpol-parpol koalisi sebelum
              reshuffle dilakukan," pungkas Arsul.
              Parpol di luar koalisi juga turut menyoroti kemarahan Jokowi terhadap menterinya. Ketua DPP
              PAN, Saleh Partaonan Daulay menilai, marahnya Jokowi kepada para pembantunya adalah hal
              yang tepat, sebab presiden memiliki tugas mengevaluasi menterinya.

              "Apa yang disampaikan presiden itu menurut saya adalah benar. Sangat wajar dan tepat jika
              presiden marah. Tugas beliau adalah mengevaluasi kinerja para pembantunya. Jika ada yang
              tidak memuaskan, presidenlah yang berhak memberikan teguran dan peringatan," kata Saleh,
              Senin (29/6/2020).

              Setelah mendengar pidato Jokowi, Saleh melihat bahwa kepala negara sungguh marah dan
              kecewa. Menurut penilaian presiden, capaian-capaian para pembantunya ini belum ada yang
              memuaskan. Bahkan, jauh di bawah harapan.

                                                           49
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55