Page 59 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 JUNI 2020
P. 59
China Lu Qing Yuan Yu 901 di Selat Malaka," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu
Judha Nugraha dalam konferensi pers virtual dari Jakarta, Rabu (10/6).
Kedua ABK tersebut, Reynalfi (22 tahun) dan Andri Juniansyah (30), terjun ke laut di Selat
Malaka pada Jumat pekan lalu (5/6). Setelah terapung-apung selama tujuh jam, keduanya
ditolong oleh nelayan Tanjung Balai Karimun keesokan harinya.
"Mereka saat ini telah berada di kantor Polsek Tebing Karimun, kondisinya sehat. Kita masih
melakukan pendalaman kasus ini lebih lanjut, bekerja sama dengan Kepolisian RI," tutur Judha.
Dua ABK itu diduga merupakan korban kerja paksa dan perdagangan orang.
Berdasarkan laporan lembaga Destructive Fishing Watch (DFW), keduanya melompat ke laut
karena tidak tahan dengan perlakuan dan kondisi kerja di atas kapal.
Mereka sering mengalami intimidasi, kekerasan fisik dari kapten kapal, dan sesama ABK asal
China.
"Dugaan kerja paksa mengemuka setelah ditemukan adanya praktik tipu daya, gaji yang tidak
dibayar, kondisi kerja yang tidak layak, ancaman dan intimidasi yang dirasakan Andri Juniansyah
dan Reynalfi," kata Koordinator DFW Indonesia Muh Abdi Suhufan.
DFW mencatat kejadian ini merupakan insiden keenam yang berkaitan dengan kekerasan yang
dialami ABK WNI di kapal-kapal China, dalam kurun waktu delapan bulan terakhir.
Selama November 2019-Juni 2020, lembaga tersebut mencatat 30 orang awak kapal Indonesia
yang menjadi korban kekerasan saat bekerja di kapal berbendera China, dengan rincian tujuh
meninggal dunia, tiga orang hilang, dan 20 orang selamat.
Antara.
58