Page 111 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 MEI 2020
P. 111

Title          NEW NORMAL BERGULIR, PENYERAPAN TENAGA KERJA DIPERKIRAKAN SERET
               Media Name     bisnis.com
               Pub. Date      27 Mei 2020
                              https://ekonomi.bisnis.com/read/20200527/9/1245501/new-normal-bergulir -
               Page/URL
                              penyerapan-tenaga-kerja-diperkirakan-seret
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive















               JAKARTA - Penerapan hidup normal baru atau new normal oleh pemerintah
               diproyeksikan tidak akan menyerap tenaga kerja terlalu banyak ke depannya karena
               faktor ketidakpastian pemulihan perekonomian domestik.

               Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad mengatakan dengan turunnya pertumbuhan
               ekonomi pada tahun ini, secara otomatis tingkat pengangguran akan meningkat dan
               disusul dengan naiknya tingkat kemiskinan.

               "New normal itu bukan full capacity , jadi tidak bisa seperti kondisi normal. New
               normal itu kondisi keterbatasan," kata Tauhid, Rabu (27/5/2020).

               Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan bakal mencapai 2,3 persen
               (yoy) atau terkontraksi hingga -0,4 persen (yoy) pada 2020 ini.

               Bila ekonomi masih mampu tumbuh di level 2,3 persen (yoy), pengangguran masih
               akan bertambah 2,92 juta orang. Bila terkontraksi hingga -0,4 persen (yoy), jumlah
               pengangguran akan bertambah 5,23 juta orang.

               Tauhid mewanti-wanti, bila pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2020 ternyata
               mengalami kontraksi, maka penyerapan tenaga kerja akan tetap lambat meski new
               normal sepenuhnya efektif pada kuartal III/2020 mendatang.

               Oleh karenanya, Tauhid menyarankan kepada pemerintah untuk menambahkan
               stimulus pada sektor manufaktur padat karya karena sektor ini memiliki peranan
               lebih dalam menyerap tenaga kerja.

               Masalahnya, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang akan digulirkan oleh
               pemerintah sebesar Rp642,17 triliun terlalu banyak yang terkonsentrasi pada BUMN.

               Dalam Perpres No. 54/2020 pemerintah telah menganggarkan dukungan dana
               kepada BUMN sebesar Rp27,56 triliun dan lewat program PEN dukungan ini
               ditambah lagi sebesar Rp125,19 triliun.





                                                      Page 110 of 130.
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116