Page 51 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 MEI 2019
P. 51

penurunan sisi cakupan kepesertaan," tegas Agus. Agus menambahkan, klaim JKK
               juga mengalami peningkatan 37% atau mencapai 59.000 kasus, dengan rincian
               60% terjadi di lingkungan kerja, 27% terkait kecelakaan lalu lintas dan 13% terjadi
               di luar lingkungan kerja. "Banyak masyarakat belum menyadari manfaat JKK,
               padahal manfaatnya sangat luar biasa, meliputi perawatan tanpa batas biaya sesuai
               kebutuhan medis, santunan pengganti upah bahkan bantuan persiapan mental dan

               fisik untuk kembali bekerja.

               Kami banyak menemukan kasus JKK yang membutuhkan perawatan dalam waktu
               lebih dari 12 bulan dan memerlukan biaya miliaran. Bayangkan jika pekerja atau
               pemberi kerja harus menanggung semua biaya tersebut," jelas Agus. Walaupun
               manfaatnya sudah luar biasa, menurut Agus, BPJSTK terus berusaha meningkatkan
               manfaat dari program JKK dan JKM. Saat ini peningkatan manfaat yang sebelumnya
               tertuang di dalam PP No. 44 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan
               Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian sedang dalam proses pengesahan oleh
               Pemerintah.


               "Salah satu yang ditingkatkan adalah manfaat santunan kematian yang sebelumnya
               Rp24 juta menjadi maksimal Rp42 juta. Selain itu, manfaat beasiswa bagi anak
               peserta yang meninggal dunia juga akan diberikan bantuan beasiswa untuk 2 orang
               anak sampai dengan lulus kuliah, sebelumnya hanya 1 orang anak saja sebesar
               Rp12 juta," pungkasnya. Menurut Agus, dalam Peta Jalan Jaminan Sosial
               Ketenagakerjaan yang disusun oleh Bappenas, telah ditetapkan
               sampaidengantahun2021target Cakupan Kepesertaan untuk Pekerja Penerima Upah
               (PU) sebanyak 80%, Bukan Penerima Upah (BPU) sebanyak 15%, Jasa Konstruksi
               100%, dengan jumlah peserta aktif mencapai 51,71%.

               "Tantangan utama dalam mencapai target cakupan kepesertaan berada pada
               segmen BPU yang merupakan mayoritas pekerja di Indonesia. Untuk dapat
               menjangkau mereka, kami mengembangkan inisiatif Perisai (Penggerak Jaminan

               Sosial Indonesia) yang merupakan program keagenan dengan pemberdayaan
               masyarakat komunitas sebagai perpanjangan tangan kami," paparnya.

               (Rakhmat Baihaqi)

               (kmj)













                                                       Page 50 of 61.
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56