Page 98 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 02 JANUARI 2020
P. 98

Title          KONTROVERSI UPAH PER JAM: DITOLAK BURUH, DIDUKUNG PENGUSAHA
               Media Name     kompas.com
               Pub. Date      31 Desember 2019
                              https://money.kompas.com/read/2019/12/31/101100426/kontroversi-upah-pe r-jam--
               Page/URL
                              ditolak-buruh-didukung-pengusaha
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive








               Pemerintah tengah menggodok skema upah per jam untuk mendukung fleksibilitas
               tenaga kerja. Upah per jam tersebut diberikan bagi tenaga kerja yang berada di
               bawah ketentuan waktu kerja di Indonesia.

               Menurut Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah skema upah per jam dalam omnibus
               law dilakukan untuk para pekerja lepas, sehingga pemerintah bisa memberikan
               kepastian perlindungan pekerja bagi mereka yang berstatus ' freelance'.

               Waktu kerja dalam Undang Undang (UU) nomor 13 tahun 2003 tentang
               Ketenagakerjaan sebanyak 40 jam per minggu. Di sisi lain, banyak profesi yang jam
               kerjanya di bawah 40 jam per pekan, sehingga dirasa perlu dibuat regulasi yang
               menjadi payung hukumnya.

               Ida mengatakan aturan baru itu juga menjadi fleksibilitas bagi dunia usaha dan
               pekerja. Pasalnya banyak sektor yang dinilai membutuhkan tenaga kerja dengan
               skema beberapa jam.

               Rencana kebijakan tersebut pun, diakui Ida, telah dikomunikasikan dengan pelaku
               usaha dan serikat pekerja. Nantinya skema penghitungan upah per jam itu akan
               ditentukan.

               "Pasti ada ketentuannya dong, ada formula penghitungannya," terang Ida seperti
               dikutip Kompas.com, Selasa (31/12/2019).
               Diprotes buruh

               Kendati demikian, sejumlah serikat buruh menilai 'pelegalan' upah per jam oleh
               pemerintah dinilai sebagai langkah mundur. Regulasi tersebut, akan merugikan
               pekerja, bahkan berpotensi terjadi PHK besar-besaran.

               "Ya ratusan juta lah. Katakan kita ambil data BPS aja ya, data BPS pekerja formal itu
               adalah 54,7 juta, penerima upah minimum menurut dewan pengupahan datanya
               adalah 70 persen penerima upah minimum, berarti kan hampir 40 jutaan pekerja
               formal, itu di luar informal," ujar Presiden KSPI, Said Iqbal.

               Menurut Said, dengan diaturnya upah per jam menjadi UU, akan menambah
               alternatif bagi pengusaha dalam sistem pengupahan demi efisiensi. Kondisi inilah
               yang menurutnya bisa membuat PHK semakin besar.



                                                       Page 97 of 153.
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103