Page 95 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 02 JANUARI 2020
P. 95

Title          MENPERIN SEBUT UPAH PER JAM UNTUK PEKERJA JASA, BUKAN INDUSTRI
               Media Name     tirto.id
               Pub. Date      31 Desember 2019
               Page/URL       https://tirto.id/menperin-sebut-upah-per-jam-untuk-pekerja-jasa-bukan- industri-ep2E
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive










               Rencana penerapan upah per jam yang digodok melalui RUU Omnibus Law Cipta
               Lapangan kerja hanya berlaku buat penunjang industri, seperti sektor jasa dan
               perdagangan.

               Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan sektor industri
               akan tetap menerapkan gaji minimum secara bulanan. Menurut Agus rencana
               penerapan upah per jam yang digodok melalui RUU Omnibus Law Cipta Lapangan
               kerja hanya berlaku buat penunjang industri, seperti sektor jasa dan perdagangan.

               "Jadi penerapan gaji per jam ini untuk pekerja jasa dan pekerja paruh waktu.
               Misalnya konsultan. Skema pengupahan per jam sebenarnya sudah lumrah
               dilakukan di negara-negara maju," ucap Agus dalam keterangan tertulis, Senin
               (30/12/2019).

               Agus mengatakan skema gaji per jam ini tidak sepenuhnya buruk. Ia bilang
               pemerintah hanya ingin membuka kesempatan bagi perusahaan agar memiliki
               fleksibilitas untuk menerapkan metode pengupahan karyawannya.

               Menurut Agus skema gaji tetap punya kekurangan bila diterapkan di sektor non-
               industri lantaran pekerja yang masuk dengan jumlah hari yang berbeda tetap
               mendapatkan gaji yang sama. Menurut dia, lebih baik upah yang diterima pekerja
               sesuai dengan jam kerjanya.

               "Sebenarnya ini adalah opsi perusahaan maupun pekerja dalam menentukan cara
               kerja yang paling tepat untuk mereka," ucap Agus.

               Manfaat lainnya, kata Agus, adalah skema upah per jam ini diyakini bakal menarik
               investasi masuk ke Indonesia. Ia mengklaim efeknya dapat menciptakan lebih
               banyak lapangan kerja terbentuk.

               Lagi pula Agus mengatakan sistem upah yang dihitung per jam bukanlah hal yang
               baru.

               Agus mengutip World Population Review bahwa ada sepuluh negara memberikan
               upah per jam dengan nilai besar. Kesepuluh negara itu, yakni Luksemburg,
               Australia, Prancis, Selandia Baru, Jerman, Belanda, Belgia, Inggris, Irlandia, dan





                                                       Page 94 of 153.
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100