Page 48 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2020
P. 48
PMI dan keluarganya, seperti aturan turunan UU PPMI, dan RUU Perlindungan Pekerja Rumah
Tangga
Ringkasan
Kisah pilu dari buruh migran terus bermunculan. Ini karena keterbatasan perlindungan yang
dapat diberikan negara.
Martini merasa kehidupannya di Sukabumi stagnan. Ia mau taraf ekonomi yang lebih baik. Maka
itu ia menerima tawaran untuk menjadi pramusaji di Turki melalui jalur TKI mandiri oleh
seseorang. Martini berangkat pada 2019.
HIDUP BURUH MIGRAN DALAM KETERBATASAN PERLINDUNGAN NEGARA
Kisah pilu dari buruh migran terus bermunculan. Ini karena keterbatasan perlindungan yang
dapat diberikan negara.
Martini merasa kehidupannya di Sukabumi stagnan. Ia mau taraf ekonomi yang lebih baik. Maka
itu ia menerima tawaran untuk menjadi pramusaji di Turki melalui jalur TKI mandiri oleh
seseorang. Martini berangkat pada 2019.
Ia berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Batam dan menyebrang dengan kapal feri ke
Malaysia. Ia ditampung dua hari di Negeri Jiran, baru kemudian diterbangkan ke Turki. Martini
memang sampai ke negara yang dijanjikan tapi iming-iming tak sesuai harapan.
"Di Turki, selama 10 hari saya dikurung, tidak ngapa-ngapain. Dan dikirim ke Libya," ujarnya
dalam konferensi pers daring Jaringan Buruh Migran, Kamis (17/12/2020). Ia tidak punya
imajinasi apa pun tentang Libya. Ia merasa asing.
Di sana Martini bekerja di rumah seseorang sebagai asisten rumah tangga (ART). Tanpa digaji
sebulan, Martini justru dipukuli majikan. "Ini tidak sesuai kontrak. Saya tidak mau tanda tangan.
Saya mau jadi waiters bukan ART." Ia protes ke kantor penyalur kerja dan nihil hasil. Ia
melaporkan penderitaannya ke KBRI setempat dan direspons pahit. "KBRI bilang, 'kerja saja
dulu, mungkin rezeki'. Kalau sesuai kontrak, ya enggak apa-apa. Ini enggak sesuai." Martini
lantas mengadu ke Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) dan mereka membantu pulang ke
Indonesia. Tiba di Tanah Air, Martini protes ke agen penyalur. Ia pun menempuh jalur hukum
dan berhasil menjerumuskan penyalur ke penjara.
Dalam salinan putusan, tertera nama terdakwa Erna Rachmawati alias Yolanda. Pada 19
Desember 2019, Hakim Ketua Syahrudin Ainor Rafiek menyatakan Yolanda bersalah telah
memperdagangkan orang dan dihukum lima tahun penjara dan denda Rp 120 juta.
Sejarah Buruh Migran Jawa di Perkebunan Swasta Malaya Abad ke-19 Usai mengalami nasib pilu,
Martini memutuskan membuka usaha. Namun pandemi COVID-19 yang menjangkau Indonesia
pada Maret 2020 membuatnya bangkrut. Ia berharap pemerintah memberikan pertolongan di
masa sulit ini, juga berharap mereka melindungi orang-orang seperti Martini di luar negeri.
"Tolonglah, mereka perlu perhatikan. TKI, kita pahlawan devisa. Cabut Kepmen 260/2015 ."
Dalam peraturan tersebut, dijelaskan bahwa pekerja migran dilarang dikirim ke negara-negara
Timur Tengah untuk pengguna perseorangan: Arab Saudi, Aljazair, Bahrain, Irak, Kuwait,
Lebanon, Maroko, Mauritania, Mesir, Oman, Palestina, Qatar, Sudah, Suriah, Tunisia, Uni Emirat
Arab, Yaman, Yordania, dan Libia. "Kami tidak merasakan perlindungan apa pun dari negara,"
tukasnya.
47