Page 125 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 FEBRUARI 2020
P. 125

penjelajahan pokok-pokok masalah kekosongan hukum ketenagakerjaan atau
               melakukan kodifikasi masalah ketenagakerjaan di Indonesia jauh hari sebelum ada
               ide menyusun rancangan perundangan baru.


                Pengaturan mutasi atau demosi, misalnya, yang saat ini kosong tentunya dapat
               diatur lebih jauh sehingga membawa kemanfaatan. Atau aturan penahan ijazah
               yang seringkali merugikan pekerja baru.


                Tentunya memang tidak mungkin segalanya kekosongan hukum tersebut diatur
               dan itulah sebabnya ada aturan yang menyatakan bahwa syarat kerja dapat diatur
               sendiri di antara pengusaha dan pekerja melalui perjanjian kerja, peraturan
               perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.

                Perhatian Khusus  Meskipun demikian, menurut hemat saya, terdapat beberapa hal
               pokok yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk segera diatur ulang dalam
               RUU Cipta Lapangan Kerja ini, terutama tata cara penyelesaian perselisihan
               hubungan industrial.

                Pemerintah perlu menuangkan sebuah aturan baru pada UU Cipta Lapangan Kerja
               tentang metode penyelesaian perselisihan hubungan industrial. Metode yang ada
               sekarang ini sangat tidaklah bersahabat dan seringkali menyulitkan bagi pekerja
               saat berselisih.

                Ketentuan mengikuti hukum acara perdata pada saat penyelesaian perselisihan
               hubungan industrial dan tidak difungsikan maksimal peran Mediator Hubungan
               Industrial sebagai lapis pertama pada penyelesaian perselisihan hubungan industrial
               seolah menjadikan kendala paling utama bagi pekerja dalam membela dirinya saat
               berselisih.

                Hal ini akan semakin diperparah jika pekerja tersebut tidak pernah mengikuti
               pendidikan fakultas hukum. Asas mudah dan cepat dalam penyelesaian perselisihan
               hubungan industrial seolah menjadi jargon yang tidak menyentuh dasar.

                Selain kekosongan hukum dan tata cara penyelesaian perselisihan hubungan
               industrial, saya menilai, pemerintah seharusnya sudah mulai memikirkan dan
               menjelajahi konsep ketenagakerjaan yang berkaitan dengan usaha rintisan berbasis
               teknologi sehingga tidak ada "mitra ilusi".

                "Mitra ilusi" di sini dalam artian, seharusnya hubungan kerjanya itu adalah antara
               pekerja dan pengusaha namun sebagai mitra seolah mereka saling memiliki hak dan
               kewajiban yang sama serta berimbang.

                Di masa mendatang, usaha rintisan berbasis teknologi akan tumbuh dan
               berkembang semakin pesat di Indonesia. Sebuah konsep pengaturan
               ketenagakerjaan yang jelas pada usaha bentuk ini tentunya akan memberikan
               kepastian investasi dan menciptakan lapangan kerja baru secara benar.








                                                      Page 124 of 185.
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130