Page 124 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 FEBRUARI 2020
P. 124
tentang Pengupahan kemudian dipindahkan ke RUU Cipta Kerja. Demikian juga
perihal pengusaha menyusun struktur dan skala upah di perusahaan yang telah
diatur sebelumnya.
Termasuk penyisipan aturan bahwa selama proses penyelesaian perselisihan
hubungan industrial, pengusaha dan pekerja harus tetap melaksanakan
kewajibannya. Sebuah hal yang sebenarnya juga telah ada sejak lama.
Contoh lainnya dari "daur ulang" pasal atau puzzle pasal adalah beberapa pasal
hanya dipindah begitu saja, misalkan tentang pekerja asing. Termasuk aturan bagi
pekerja asing dilarang menduduki personalia pada Undang-Undang 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan yang saat ini masih berlaku hanya dipindahkan posisinya
di rancangan RUU Cipta Lapangan Kerja.
Bahkan untuk pengaturan strategis seperti perjanjian kerja waktu tertentu seolah
hanya perlu sedikit "tambal sulam" dengan kalimat berdasarkan kesepakatan para
pihak. Bagai kehabisan ide dan mungkin keterbatasan waktu penyusunan, dengan
ringan disebutkan akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Adanya begitu banyak pasal yang menyebutkan akan diatur lebih lanjut dengan
peraturan lainnya membuat RUU Cipta Lapangan Kerja ini akan sangat rawan
menurunkan "anak cucu" ketentuan peraturan perundang-undangan di masa
mendatang. Niatan awal penyederhanaan aturan pada akhirnya menjadi kehilangan
makna.
Saya tidak akan membahas lebih jauh tentang begitu banyak aturan yang telah ada
ditulis ulang sehingga mungkin akan membuat pembaca bosan mengingat memang
begitu banyaknya pasal yang pengulangan atau berasal dari pijakan kerangka
berpikir yang sama.
Pembahasan selanjutnya mungkin lebih baik adalah perihal kelebihan dari aturan
yang hendak diatur pada RUU Cipta Lapangan Kerja. Sesuatu hal yang baru. Inovasi
aturan.
Hal Positif Saya mencermati setidaknya ada beberapa hal positif yang bisa
langsung diterima oleh pekerja, terutama dalam masalah upah, yaitu seperti
kewajiban pengusaha memberikan uang kompensasi kepada pekerja dalam hal
perjanjian kerja waktu tertentu berakhir.
Selain itu adanya Jaminan Kehilangan Pekerjaan merupakan sebuah ide luar biasa
yang patut diapresiasi sehingga pekerja yang mengalami pemutusan hubungan
kerja masih terjamin kehidupannya.
Semua hal positif ini seolah menjadi "bonus" selain mendapatkan ketentuan uang
pesangon dan/atau penghargaan masa kerja.
Kemanfaatan dan perlindungan seperti hal positif di atas seharusnya dapat
diperbanyak jika pemerintah pada saat penyusunannya lebih berani lagi melakukan
Page 123 of 185.