Page 30 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 FEBRUARI 2020
P. 30

Poin-Poin yang Tuai Sorotan

               Presiden KSPI, Said Iqbal, menilai upah minimum dalam RUU Cipta Kerja hanya
               didasarkan pada Upah Minimum Provinsi (UMP). Padahal, UMP tidak dibutuhkan.

               Sebab, tidak ada daerah di seluruh wilayah Indonesia, pengusahanya membayar
               pakai UMP. Tetapi mereka membayar upah minimum buruh dengan menggunakan
               UMK atau UMSK, kecuali di DKI Jakarta dan Yogyakarta.

               Selain itu, pada pasal 95, tidak ada denda bagi pengusaha yang terlambat
               membayar upah. Padahal dalam UU 13/2003, pengusaha yang terlambat membayar
               upah bisa dikenakan denda keterlambatan.Pasal 95 UU 13/2003 mengatakan:
               (1) Pelanggaran yang dilakukan oleh pekerja/buruh karena kesengajaan atau
               kelalaiannya dapat dikenakan denda.

               (2) Pengusaha yang karena kesengajaan atau kelalaiannya mengakibatkan
               keterlambatan pembayaran upah, dikenakan denda sesuai dengan persentase
               tertentu dari upah pekerja/buruh.

               (3) Pemerintah mengatur pengenaan denda kepada pengusaha dan/atau
               pekerja/buruh, dalam pembayaran upah.

               (4) Dalam hal perusahaan dinyatakan pailit atau dilikuidasi berdasarkan peraturan
               perundangundangan yang berlaku, maka upah dan hak-hak lainnya dari
               pekerja/buruh merupakan utang yang didahulukan pembayarannya.

               Sementara, di aturan Omnibus Law pasal 95 diubah menjadi:

               (1) Dalam hal perusahaan dinyatakan pailit atau dilikuidasi berdasarkan ketentuan
               peraturan perundang-undangan, upah dan hak lainnya yang belum diterima oleh
               pekerja/buruh merupakan utang yang didahulukan pembayarannya.

               (2) Upah pekerja/buruh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didahulukan
               pembayarannya sebelum pembayaran kepada para kreditur pemegang hak jaminan
               kebendaan.

               (3) Hak lainnya dari pekerja/buruh sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
               didahulukan pembayarannya setelah pembayaran kepada para kreditur pemegang
               hak jaminan kebendaan.

               "Dampaknya, pengusaha akan semena-mena dalam membayar upah kepada
               buruh," ujar Said Iqbal.Said Iqbal menambahkan, ketentuan pesangon pun menjadi
               sorotan. Salah satunya, nantinya pekerja yang resign tidak lagi mendapatkan
               pesangon karena ketentuan pasal pada UU 13/2003 dihapus pada Omnibus Law.

               Pekerja yang melakukan hal ini, nantinya tidak akan mendapatkan pesangon. Antara
               lain:



                                                       Page 29 of 185.
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35