Page 113 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2020
P. 113
Judul Organ Buruh Tetap Konsisten Terlibat Pembahasan RUU Cipta Kerja
Nama Media jpnn.com
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://www.jpnn.com/news/organ-buruh-tetap-konsisten-terlibat-
pembahasan-ruu-cipta-kerja
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-07-15 17:59:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Ringkasan
Sejumlah konfederasi dan serikat buruh memutuskan mengundurkan diri dari tim teknis yang
membahas Omnibus Law Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja dalam unsur tripartit.
Keluarnya kalangan buruh dari tim teknis yang dibentuk Kementerian Ketenagakerjaan itu
disinyalir karena arogansi Asosiasi Penguasaha Indonesia (Apindo) dan Kamar Dagang Industri
(Kadin).
ORGAN BURUH TETAP KONSISTEN TERLIBAT PEMBAHASAN RUU CIPTA KERJA
, JAKARTA - Enam serikat pekerja menyatakan tetap konsisten tergabung dalam tim
pembahasn klaster ketenagakerjaan RUU Cipta Kerja yang dibentuk dari unsur pemerintah,
unsur pengusaha, dan serikat pekerja. Hal ini didasari atas upaya menjaga konsistensi dan
sebagai strategi untuk memperjuangkan kepentingan buruh dalam RUU Cipta Kerja.
"Dibentuknya tim teknis pembahas klaster ketenagakerjaan ini merupakan dorongan dan
tuntutan dari serikat pekerja/serikat buruh. Oleh karena itu, dengan segala risiko kami menjaga
konsistensi sikap atas apa yang sudah kami tuntut di awal. Kekhawatiran hanya sebagai
legitimasi atau dimanfaatkan sekadar formalitas sudah diperhitungkan sebelumnya," kata juru
bicara perwakilan serikat pekerja dari Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Ristandi,
Rabu (15/7).
Keenam serikat pekerja yang konsisten untuk tetap berada dalam tim pembahasan RUU Cipta
Kerja itu adalah KSPSI Yoris, KSBSI, Sarbumusi, KSPN, FSP Perkebunan, dan FSP Kahutindo.
Perwakilan serikat pekerja tersebut menilai masuknya representasi serikat pekerja dalam tim
teknis adalah bagian dari strategi perjuangan dan dialog sosial yang nyata.
"Kami yakin forum bersama ini bisa digunakan semaksimal mungkin untuk menyuarakan
aspirasi-aspirasi yang berkembang dari anggota kami," kata Ristandi.
Dirinya juga menegaskan bahwa opini yang menyebutkan kalau representasi serikat pekerja
dalam tim pembahasan merupakan wujud kesetujuan terhadap Omnibus Law RUU Cipta Kerja
112

