Page 216 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2020
P. 216
Anggi, menurut SBMI, meminta KJRI Jeddah memberikan perlindungan agar ibunya
mendapatkan perawatan dan bisa di pulangkan setelah hak-haknya sebagai korban dipenuhi.
Roland Kamal mengatakan Sulasih masuk ke Saudi bukan sebagai tenaga kerja namun dengan
visa ziarah dan berangkat pada November tahun lalu.
"Kerja baru dua bulan sudah dapat perlakuan tidak enak dari majikan wanita, di waktu itu ibu
Sulasih masih pegang telepon seluler, selang satu bulan sudah hilang kontak dengan keluarga,
dan baru menghubungi keluarga lebaran hari pertama. Itu pun didampingi majikan
perempuannya dan waktu dibatasi, sampai ada kabar ini," kata Roland mengutip informasi dari
Anggi, putra Sulasih.
SBMI mengatakan jika memang Sulasih masuk dengan visa ziarah, maka ini adalah pelanggaran,
dan pelakunya (yang bertanggung jawab mengirimkan ke Saudi) harus bertanggung jawab.
KJRI Jeddah laporkan terduga pelaku ke polisi Setelah mendapatkan laporan dari SMBI Jeddah,
KJRI langsung mendatangi Sulasih yang dibawa oleh majikan pria ke rumah sakit.
"Saat kami datang kondisi korban saat itu masih shock dan menangis. Korban bercerita disiram
air klorin matanya makanya biru-biru. Mata kanannya masih bisa membuka sedikit. Terus
tangannya bekas disetrika," kata Eko.
"Dan, mohon maaf, kemaluannya diinjak-injak oleh majikan perempuan, kata tim dokter. Lalu
mukanya bengkak seperti bekas dipukuli lalu disiram," tambahnya.
Eko melanjutkan, saat staf KJRI Jeddah mendatangi rumah sakit, ada keluarga majikan dan
polisi yang sedang patroli.
Kemudian staf KJRI Jeddah langsung segera melaporkan ke polisi mengenai dugaan adanya
kekerasan.
"Kita langsung blok majikannya supaya tidak kabur dan lapor polisi. KJRI sebagai pelapor, dan
pihak majikan di-BAP [diperiksa] di kantor polisi. Di situ kami menyampaikan kondisi Sulasih dan
melaporkan majikannya," katanya.
Kini, polisi tengah mendalami kasus tersebut dengan mengumpulkan bukti-bukti dan mencari
tahu motif di balik dugaan penyiksaan dengan mewawancarai korban yang kini masih terbaring
lemah di rumah sakit.
"Memang arahnya ke penuntutan tapi tentunya pihak berwenang polisi dan penuntut perlu
mengumpulkan bukti-bukti, jadi terduga pelaku adalah istri majikan, majikan pria adalah
seorang perwira muda imigrasi," katanya.
Eko menambahkan, berdasarkan informasi dari korban, Sulasih bekerja sejak November tahun
lalu di keluarga tersebut. Ia mulai mengalami dugaan penyiksaan sejak Februari lalu, namun
tidak melaporkan ke pihak KJRI.
Sulasih telah bekerja sebagai PRT lebih dari 25 tahun di Arab Saudi. KJRI hari ini akan kembali
ke rumah sakit untuk menggali informasi dari korban.
Getty Images Ulah oknum di Indonesia Eko menjelaskan salah satu penyebab terjadinya
dugaan kekerasan terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) di luar negeri seperti yang dialami
Sulasih akibat dari mereka tidak menggunakan izin resmi atau mereka bekerja secara ilegal.
Akhirnya, para PMI tersebut berada di posisi yang lemah dan perwakilan Indonesia pun sulit
melakukan pengawasan.
215

