Page 56 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2020
P. 56
MENAKER AJAK SEMUA PIHAK BERSINERGI SELESAIKAN PERSOALAN PEMUDA
JAKARTA: Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, mengajak seluruh pihak untuk
bersama-sama bersinergi menyelesaikan persoalan yang dihadapi pemuda. Hal itu mengingat
banyaknya pemuda yang menarik diri dari pasar kerja dan juga enggan untuk melibatkan diri
dalam dunia pendidikan atau pelatihan.
Hal itu dikatakan Menaker, saat menyampaikan sambutan dalam Webinar Bedah Buku berjudul
"Menghadapi Fenomena NEET Memutus Mata Rantai Hopeless Kaum Muda di Indonesia " di
Jakarta, Rabu (15/7/2020).
"Saya mengajak semua pihak yang membidangi sektor ketenagakerjaan baik itu dari
pemerintah, swasta, serikat pekerja/ serikat buruh, dan masyarakat untuk bersinergi dalam
program-program kerja yang efektif, innovatif, dan produktif untuk memberdayakan pemuda,"
paparnya.
NEET merupakan singkatan dari Not in Education, Employment, or Training, yakni seseorang
yang berusia antara 15 hingga 24 tahun dengan kondisi menganggur karena tidak sedang
menempuh pendidikan, bekerja, atau pelatihan.
Menaker Imenjelaskan, tingkat partisipasi angkatan kerja saat ini sekitar 69 persen, dengan
jumlah penduduk bekerja sekitar 131 juta. Sementara, jumlah pengangguran sebanyak 6,8 juta
dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sekitar 4,99 persen.
"Diperkirakan TPT ini akan meningkat akibat pandemi Covid-19, yang tidak hanya dialami oleh
Indonesia tetapi juga lebih dari 200 negara dunia," ujarnya.
Menurut Menaker, selama tiga tahun terakhir, yakni dari 2017 sampai 2019, NEET di Indonesia
masih berada diatas 20 persen. Dari data Sakernas periode Agustus 2019, jumlah penganggur
muda di Indonesia masih tinggi, yaitu dari 7,05 juta penganggur terbuka di Indonesia, 56,44
persen di antaranya merupakan penganggur usia muda.
"Bahkan TPT muda ini berada jauh lebih tinggi, yaitu sekitar 18,62 persen dibandingkan dengan
TPT yang hanya 5,28 persen," sebutnya.
Data Sakernas Februari 2020 menunjukkan dari total penduduk usia kerja sebanyak 22,23
persen dikategorikan muda. Yaitu mereka yang berusia 15-24 tahun.
"Ini adalah aset bangsa yang tidak ternilai harganya, anak muda sebagai agent of change, agent
development dan leader of tomorrow adalah pemimpin masa depan," ungkap Menaker..
55

