Page 91 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2020
P. 91
Sukamdani mengatakan permasalahan utama ketenagakerjaan bukan hanya kurangnya lulusan
vokasi.
"Kendala utama itu bukan di vokasinya tapi di penciptaan lapangan kerjanya, jadi job creation
yang tidak berjalan seusai rencana," kata Hariyadi saat acara peluncuran forum pengarah vokasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (15/7).
Hariyadi mengatakan, pihaknya dengan Kadin sejak 2017 lalu telah membuat program
pemagangan nasional. Saat itu, kata dia, program tersebut merupakan inisiasi Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian dan ditindaklanjuti oleh Kementerian Ketenagakerjaan.
Hariyadi mencatat, pihaknya dan Kadin menyelenggarakan program pemagangan nasional
dengan jumlah partisipan sebanyak 56.700 orang dan didukung sekitar 1.600 perusahaan pada
2017. Kemudian, pada 2018 perusahaan yang ikut serta program itu menjadi sekitar 1.900
perusahaan dan peserta pemagangan sebanyak 120.000 orang. Selanjutnya, pada 2019,
sebanyak 2.325 perusahaan berpartisipasi dan sebanyak 189.024 orang ikut serta dalam
program tersebut dengan tenaga mentor sebanyak 1.973 mentor.
"Jadi evaluasi kami yang terserap hanya kurang dari 15% dari 189 ribu. Jadi ini pekerjaan paling
berat di kita di job creation, " ucap dia.
Selain itu, Hariyadi berharap dukungan semua pihak untuk menyukseskan RUU Cipta Kerja.
Sebab, tanpa ada perubahan mendasar pada regulasi atau undang-undang ketenagakerjaan
penyerapan tenaga kerja dinilai kurang optimal. Ia juga mengajak semua pihak berperan pada
tersedianya lapangan pekerjaan, mulai dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, lembaga
pendidikan vokasi dan semua pihak terkait.
"Karena tanpa adanya suatu skema penciptaan lapangan kerja yang sistematis, ini akan menjadi
backlog antara angkatan kerja baru yang masuk dengan angkatan kerja yang lama yang tidak
terserap, dia akan selalu menjadi masalah karena backlog -nya semakin lama semakin besar,"
jelas Hariyadi.
.
90

