Page 93 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2020
P. 93

Dia  menegaskan  bahwa  Kemnaker  telah  melakukan  koordinasi  dengan  semua  pemangku
              kepentingan seperti perwakilan RI melalui Kementerian Luar Negeri dan Kantor Dagang dan
              Ekonomi  Indonesia  (KDEI)  untuk  mendapat  informasi  terkait  kebijakan  negara  penempatan
              terkait tenaga kerja asing.

              Selain itu, koordinasi juga dilakukan dengan pemerintah daerah dan Gugus Tugas Percepatan
              Penanganan  COVID-19  nasional  untuk  pertimbangan  kebijakan  penempatan  PMI  di  masa
              normal baru atau adaptasi kebiasaan baru.
              Disimpulkan bahwa penempatan PMI harus memperhatikan kondisi kesiapan di dalam negeri
              dan negara penempatan sebagai langkah melindungi para calon tenaga kerja Indonesia (TKI).

              Aris menegaskan bahwa dalam evaluasi Kepmenaker telah dibentuk tim kerja Kemnaker dan
              Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) danserta menyusun draf awal pedoman
              penempatan PMI di masa adaptasi kebiasaan baru.

              Evaluasi juga dilakukan dengan mengeluarkan Permenaker tentang Penyesuaian Jangka Waktu
              Manfaat  Pelindungan  Jaminan  Sosial  Sebelum  Bekerja  Bagi  Calon  Pekerja  Migran  Indonesia
              Selama Bencana Non-alam Penyebaran Corona Virus Diseases 2019, yang saat ini masih dalam
              proses pengundangan oleh Kementerian Hukum dan HAM.

              Dalam Permenaker tersebut, calon PMI akan mendapatkan relaksasi berupa tambahan jangka
              waktu  paling  lama  3  (tiga)  bulan  sejak  pencabutan  kebijakan  penghentian  sementara
              penempatan  PMI  tanpa  harus  membayar  biaya  perpanjangan  dan  tidak  perlu  mendaftar
              kembali.

              Kemnaker juga menyusun draf Kepmenaker tentang Pelaksanaan Penempatan Pekerja Migran
              Indonesia pada masa adaptasi kebiasaan baru.

              Penempatan PMI akan dilakukan secara bertahap dan dilakukan berdasarkan sektor pekerjaan
              dengan mempertimbangkan tingkat kerentanan PMI terhadap risiko terpapar COVID-19.

              "Pentahapan lainnya berdasarkan tahapan proses penempatan dan jenis PMI, misalnya awak
              kapal migran di kapal niaga," jelas Aris.

              Aris  menegaskan  terdapat  sejumlah  catatan  penting  bagi  calon  PMI  sebelum  dilakukan
              perubahan  Kepmenaker  Nomor  151  Tahun  2020,  yakni  potensi  penambahan  beban  kerja
              terutama  bagi  PMI  di pemberi  kerja  perseorangan  apabila  pemberi  kerja  dan/atau  keluarga
              pemberi kerja menjalani "work from home" (WFH).

              "CPMI diharapkan lebih peduli dengan isi perjanjian kerja dan mengetahui cara melaporkan
              permasalahan apabila terdapat pelanggaran perjanjian kerja," kata dia.

              Kemnaker,  tegas  dia,  bersama  kementerian/lembaga  terkait  sedang  memfinalisasi  Pedoman
              Penempatan  Pekerja  Migran  Indonesia  pada  Masa  Adaptasi  Kebiasaan  Baru  yang  akan
              digunakan sebagai panduan bagi para pihak terkait, manakala penempatan PMI pada masa
              adaptasi kebiasaan baru telah sudah dapat dilaksanakan..













                                                           92
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98