Page 193 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2021
P. 193

PENGUPAHAN BERDASARKAN PP NOMOR 36 TAHUN 2021

              Jakarta: Kepala Biro (Karo) Humas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Chairul Fadly
              Harahap mengatakan pemberian upah diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 36
              tahun 2021.

              "Soal dasar hukum upah minimum yang berlaku di daerah seluruh Indonesia, kita sudah bisa tau
              apabila tidak terjadi penetapan upah bakal menjadi polemik," kata Chairul kepada Pro3 RRI,
              Rabu (22/12/2021).

              Menurutnya, regulasi ini sudah disepakati tiga pihak, yaitu pekerja, pengusaha, dan pemerintah.

              "Terjadi penetapan tidak sesuai regulasi maka timbul polemik, kita sadar upah merupakan hak
              bagi  pekerja,  kita  harus  mempertimbangkan  kondisi  pengusaha  dan  kemampuan  pengusaha
              yang telah dihantam pandemi dan menyerang usaha tentunya," ujarnya.
              Ia mengakui pihaknya terus berkomunikasi dengan kementerian teknis, yaitu Kemendagri dalam
              penetapan upah sesuai dengan regulasi.

              "Kami  tidak  mau  tinggal  diam  karena  membuka  fasilitas  bagaimana  mediasi,  kami
              mengedepankan dialog dan komunikasi apabila terjadi seperti ini," tandasnya.

              Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan merevisi besaran kenaikan UMP DKI Jakarta
              tahun 2022 dari 0,85 persen menjadi 5,1 persen atau naik Rp 225.667 dari UMP 2021. Dengan
              demikian, UMP DKI Jakarta tahun 2022 direvisi menjadi Rp 4.641.854.

              Keputusan itu pun dipersoalkan salah satunya oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia alias Apindo.
              Apindo  menilai  Anies  telah  melanggar  regulasi  Pengupahan  yang  berlaku  saat  ini,  terutama
              Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan yaitu pasal 26 mengenai cara
              perhitungan upah minimum dan pasal 27 mengenai Upah minimum provinsi.

              Ketua Umum Apindo, Hariyadi Sukamdani mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
              secara sepihak melakukan revisi UMP DKI Jakarta 2022 tanpa memperhatikan pendapat dunia
              usaha, khususnya Apindo DKI Jakarta yang menjadi bagian dari Dewan Pengupahan Daerah
              sebagai unsur dunia usaha. Dewan Pengupahan Daerah terdiri dari unsur tripartit, antara lain
              pemerintah, serikat pekerja, dan pengusaha.

              "Selain itu revisi ini bertentangan dengan pasal 29 tentang waktu penetapan Upah Minimum
              yang selambat-lambatnya ditetapkan pada tanggal 21 November 2021," ujar Hariyadi.

























                                                           192
   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198