Page 216 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2021
P. 216
Judul KSPI Bela Anies soal Revisi UMP: Apindo yang sedang Main Politik
Nama Media detik.com
Newstrend Upah Minimum 2022
Halaman/URL https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/5866136/kspi-bela-
anies-soal-revisi-ump-apindo-yang-sedang-main-politik
Jurnalis Geordi Oswaldo
Tanggal 2021-12-22 16:46:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos, Non Rilis
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Hariyadi Sukamdani (Ketua Umum Apindo) Dia (Anies) sebagai Gubernur yang
harusnya paham sekali masalah ini melanggar, ya jadi catatan tersendiri apalagi kalau mau
nyapres, jadi catatan
neutral - Said Iqbal (Presiden KSPI) Justru Apindo yang sedang bermain politik. Menyerang
gubernur Anies dengan stigma bahwa Anies bermain politik yang dikaitkan dengan pilpres
neutral - Anies Baswedan (Gubernur Dki Jakarta) Justru Apindo yang sedang bermain politik.
Menyerang gubernur Anies dengan stigma bahwa Anies bermain politik yang dikaitkan dengan
pilpres.
neutral - Said Iqbal (Presiden KSPI) Jadi apa yang politik nya? Justru Apindo sedang bermain
politik dengan menyerang pribadi Anies
neutral - Anies Baswedan (Gubernur Dki Jakarta) Jadi apa yang politik nya? Justru Apindo sedang
bermain politik dengan menyerang pribadi Anies.
neutral - Said Iqbal (Presiden KSPI) Buruh Indonesia sedang mempersiapkan aksi besar besaran
di kantor gubernur di seluruh Indonesia dan di seluruh kantor Apindo pusat provinsi, serta ibu
kota di seluruh Indonesia
Ringkasan
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengkritisi keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan merevisi upah minimum provinsi (UMP) 2022. Bahkan Apindo menilai adanya unsur
kepentingan politik di balik keputusan ini, lantaran Anies disebut ingin mencalonkan diri sebagai
presiden alias nyapres. "Dia (Anies) sebagai Gubernur yang harusnya paham sekali masalah ini
melanggar, ya jadi catatan tersendiri apalagi kalau mau nyapres, jadi catatan," kata Ketua Umum
Apindo Hariyadi Sukamdani beberapa waktu lalu.
215