Page 393 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 393

"Perusahaan  yang  mampu  agar  bayar  UMP  di  atas  penetapan  gubernur,"  kata  Indah  dalam
              keterangan tertulis, Jumat, 24 Desember 2021.
              Dia  mengatakan  Kemnaker  bersama  Kementerian  Dalam  Negeri  dan  Kepala  Dinas
              Ketenagakerjaan (Kadisnaker) Provinsi se-Indonesia siap mengawal pelaksanaan pengupahan di
              tahun 2022 berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              "Pemerintah konsisten untuk menerapkan PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, dan
              mewajibkan semua kepala daerah untuk melakukan hal yang sama," kata dia.

              Indah  mengatakan  dalam  mengawal  pelaksanaan  pengupahan,  dinas  ketenagakerjaan  wajib
              memberikan pemahaman kepada pengusaha dan pekerja/buruh bahwa upah minimum (UMP
              dan UMK) adalah safety net yang diberikan kepada tenaga kerja yang bekerja kurang dari 12
              bulan.  Adapun  tenaga kerja  yang  sudah  bekerja  lebih  dari  12  bulan diberlakukan  ketentuan
              struktur dan skala upah.

              Sedangkan ketika ada perselisihan mengenai pengupahan, dia meminta dinas ketenagakerjaan
              untuk mendorong pihak-pihak yang berselisih untuk berdialog secara bipartit maupun tripartit.

              "Pemerintah  daerah  wajib  mengedepankan  mekanisme  tripartit  dalam  penyelesaian
              permasalahan terkait ketenagakerjaan," ujarnya.

              Indah  menambahkan,  selain  Upah  Minimum  (UM),  saat  ini  pemerintah  harus  mendorong
              implementasi struktur dan skala upah di perusahaan-perusahaan. "Pemerintah wajib memediasi
              perusahaan/pemberi kerja untuk segera menyusun dan menetapkan struktur skala upah, dan
              melakukan pembinaan teknis melalui fasilitasi, konsultasi, pendidikan, pelatihan, penelitian, dan
              pengembangan," kata dia.

              Jika pembinaan teknis telah dilakukan secara optimal dan belum membuahkan hasil sesuai yang
              diharapkan, kata dia, maka dilakukan pengawasan teknis. Pengawasan teknis meliputi dampak
              pelaksanaan kewenangan bidang ketenagakerjaan yang sudah diserahkan kepada pemerintah
              daerah. Pemerintah melakukan pengawasan teknis melalui reviu, monitoring, dan evaluasi.

              Jika pengawasan teknis belum membuahkan hasil, maka dilakukan tahapan teknis selanjutnya
              berupa pemeriksaan reguler dan/atau pemeriksaan khusus atau/investigatif.

              "Dari  hasil  pemeriksaan  yang  terakhir  ini,  jika  terbukti  terdapat  kesalahan  maka  untuk
              selanjutnya digunakan oleh pemerintah menegakkan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
              perundang-undangan," ujarnya.

              HENDARTYO HANGGI.






















                                                           392
   388   389   390   391   392   393   394   395   396   397   398