Page 395 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 395

BERTEMU BURUH, RIDWAN KAMIL: KAMI TAK BERWENANG MENGUBAH UMK

              Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah bertemu serikat pekerja di Gedung Sate. Pertemuan
              tersebut  untuk  mendengar  keluhan  sekaligus  memberikan  solusi  kepada  para  buruh  terkait
              dengan kenaikan upah minimum kota/kabupaten (UMK).

              Menurut  Emil,  dirinya  tidak  memiliki  kewenangan  untuk  mengubah  UMK  karena  hanya
              Pemerintah Pusat yang bisa menentukan mekanisme perhitungan UMK.
              "Saya terima perwakilan buruhnya, saya sampaikan bahwa kepala daerah, bupati, gubernur di
              luar DKI tidak punya kewenangan untuk mengubah UMK. Karena rumusnya ditentukan dari pusat
              termasuk kalau ada upaya-upaya yang berbeda itu ada penegasan dari Mendagri tidak boleh
              dilakukan  karena  tidak  ada  kewenangannya,"  ujar  Ridwan  Kamil  melalui  siaran  pers,  Jumat
              (24/12/2021).

              Pada pertemuan tersebut, Emil menawarkan solusi kepada para pekerja dan buruh di Jawa Barat
              terkait dengan pengupahan tahun 2022. Misalnya, dengan mencari formula penghitungan untuk
              buruh dengan masa kerja lebih dari setahun.

              "Tapi kepada buruh saya sampaikan UMK/UMP adalah untuk pekerja yang belum satu tahun,
              kalau yang sudah lewat satu tahun itu masih kosong regulasinya," kata pria yang kerap disapa
              Kang Emil.
              Sementara  terkait  Upah  Minimum  Provinsi  (UMP)  dan  UMK  ini  hanya  mengatur  atau
              diperuntukkan bagi buruh dengan masa kerja satu tahun. Adapun bagi pekerja/buruh dengan
              masa kerja di atas 1 tahun, maka pengupahan yang berlaku dengan menggunakan struktur dan
              skala upah.
              "Sehingga saya mengajak diskusi agar buruh fokusnya pada cara menghitung upah setelah satu
              tahun  sehingga  mayoritasnya  akan  mendapatkan  keadilan  yang  lebih baik  dibandingkan  jika
              sekarang meminta kita melakukan yang tidak sesuai kewenangan. Karena tugas Gubernur itu
              hanya menetapkan tidak mengoreksi," jelasnya.

              Seperti diketahui, UMK 27 kab/kota telah ditetapkan menggunakan perhitungan PP 36/2021 yang
              merupakan  turunan  UU  Omnibus  Law.  UMK  akan  berlaku  1  Januari  2022  dan  tidak  ada
              penangguhan bagi pengusaha.
              Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP)
              2022  sebesar  Rp1,841,487,31.  Keputusan  ini  tercatat  dalam  Keputusan  Gubernur  (Kepgub)
              nomor 561 2021, Sabtu (20/11/2021) malam.

              "UMP Jabar 2022 telah ditetapkan Rp1,841,487,31 naik 1,7 persen dibandingkan dengan 2021,"
              ujar Setiawan Wangsaatmaja, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jabar.

              Setiawan  menyebutkan,  dalam  memutuskan  UMP  2022,  Pemprov  Jabar  menggunakan  tiga
              formula yakni UU 23 2014, UU 11 2020 tentang Ciptakerja dan berikutnya PP 36 2021 tentang
              pengupahan.

              "Kalau kami lihat, kewenangan gubernur menetapkan ini merupakan amanat UU 11 2020, dan
              diturunkan PP 36 2021," ucapnya.

              Sejumlah  daerah  di  Jabar  menaikkan  upah  mininum  kabupaten/kota.  Namun  ada  beberapa
              daerah yang tidak menaikkannya. Ini rinciannya:


                                                           394
   390   391   392   393   394   395   396   397   398   399   400