Page 485 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 485
Ringkasan
Ruang kerja Gubernur Banten Wahidin Halim di Serang, Banten, digeruduk buruh pada Rabu
(22/12/2021) sore. Terkait hal tersebut, Gubernur Banten Wahidin Halim angkat suara. Ia
menyesalkan kejadian anarkis tersebut dan meminta polisi dapat bertindak tegas pada pendemo
yang telah berbuat anarkis.
GUBERNUR BANTEN: BARU KALI INI DEMO MASUK RUANGAN, NAIKKAN KAKI DI
MEJA. AROGAN...
- Ruang kerja Gubernur Banten Wahidin Halim di Serang, Banten, digeruduk buruh pada Rabu
(22/12/2021) sore.
Terkait hal tersebut, Gubernur Banten Wahidin Halim angkat suara.
Ia menyesalkan kejadian anarkis tersebut dan meminta polisi dapat bertindak tegas pada
pendemo yang telah berbuat anarkis.
"Saya sangat menyesalkan tindakan anarkisme dan ketidaksantunan dari buruh," kata Wahidin.
Kamis (23/12/2021).
Menurutnya aksi penggerudukan kantornya di wilayah Serang, Banten, merupakan sebuah
ancaman.
"Kalau buat saya, peristiwa ini bukan (peristiwa) biasa, ini ancaman. Ancaman terhadap rasa
aman yang harusnya dijamin," kata dia.
Wahidin becerita ia sudah menjabat sebagai Bupati Tangerang selama 10 tahun menjabat
sebagai Gubernur Banten hampir lima tahun.
Namun baru kali ini ada buruh yang demo hingga masuk ke ruang kerjanya.
Bukan hanya itu, para buruh juga disebut menaikkan kaki mereka ke meja kerja Gubernur dan
mendokumentasikan aksi penggerudukan itu.
"Saya pikir, ini 10 tahun jadi Wali Kota (Tangerang) dan lima tahun Gubernur (Banten), baru kali
ini demo buruh masuk ke ruangan, naikkin kaki di meja, foto-foto. Arogan kan," urainya.
"Saya menyerahkan kepada pihak-pihak berwenang dan saya sudah membuat konsep. Perlu
saya laporkan perkembangan ini kepada Presiden, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Dalam
Negeri, departemen, dan lembaga terkait, Kapolri, misalnya," urai Wahidin.
Ia melaporkan kejadian tersebut agar para pendemo yang bertindak di luar batas dapat dihukum
hingga ada efek jera.
Dengan aksi demo yang arogan tersebut, dikhawatirkan kepala daerah akan takut membuat
keputusan.
"Karena nanti gubenur pada takut, wali kota, bupati, kalau ngambil keputusan. Bahkan undang-
undang memberikan kewenangan ke pemerintah daerah, tapi kita diikuti peraturan-peraturan,
kita kan terikat pada aturan," ucapnya.
Rabu malam, massa menjebol pintu gerbang dan portal. Mereka kemudian masuk ke ruang kerja
gubernur.
484

