Page 488 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 488

"Pemerintah konsisten untuk menerapkan PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, dan
              mewajibkan semua kepala daerah untuk melakukan hal yang sama," kata Dirjen PHI dan Jamsos
              Kemnaker, Indah Anggoro Putri, di Jakarta, Kamis (23/12/2021).

              Indah  Anggoro  Putri  mengatakan,  dalam  mengawal  pelaksanaan  pengupahan,  dinas
              ketenagakerjaan wajib memberikan pemahaman kepada pengusaha dan pekerja/buruh bahwa
              upah minimum (UMP dan UMK) adalah safety net yang diberikan kepada tenaga kerja yang
              bekerja kurang dari 12 bulan.

              Adapun tenaga kerja yang sudah bekerja lebih dari 12 bulan diberlakukan ketentuan struktur
              dan skala upah. Sedangkan ketika ada perselisihan mengenai pengupahan, Dirjen Putri meminta
              dinas  ketenagakerjaan  untuk  mendorong  pihak-pihak  yang  berselisih  untuk  berdialog  secara
              bipartit maupun tripartit.

              "Pemerintah  daerah  wajib  mengedepankan  mekanisme  tripartit  dalam  penyelesaian
              permasalahan terkait ketenagakerjaan," katanya.
              Dirjen Putri menambahkan, selain Upah Minimum (UM), saat ini pemerintah harus mendorong
              implementasi struktur dan skala upah di perusahaan-perusahaan.

              "Pemerintah  wajib  memediasi  perusahaan/pemberi  kerja  untuk  segera  menyusun  dan
              menetapkan struktur skala upah, dan melakukan pembinaan teknis melalui fasilitasi, konsultasi,
              pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan," katanya.

              Dalam hal pembinaan teknis telah dilakukan secara optimal dan belum membuahkan hasil sesuai
              yang diharapkan, lanjut Dirjen Putri, maka dilakukan pengawasan teknis. Pengawasan teknis
              meliputi  dampak  pelaksanaan  kewenangan  bidang  ketenagakerjaan  yang  sudah  diserahkan
              kepada  pemerintah  daerah,  maka  pemerintah  melakukan  pengawasan  teknis  melalui  reviu,
              monitoring, dan evaluasi.

              Jika  pengawasan  teknis  tersebut  belum  membuahkan  hasil,  maka  dilakukan  tahapan  teknis
              selanjutnya berupa pemeriksaan reguler dan/atau pemeriksaan khusus atau/investigatif.

              "Dari  hasil  pemeriksaan  yang  terakhir  ini,  jika  terbukti  terdapat  kesalahan  maka  untuk
              selanjutnya digunakan oleh pemerintah menegakkan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
              perundang-undangan," ujarnya. (dru).






























                                                           487
   483   484   485   486   487   488   489   490   491   492   493