Page 180 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 08 JULI 2020
P. 180
Etty binti Toyyib adalah PMI asal Majalengka, Jawa Barat yang lolos dari hukuman mati di Arab
Saudi dengan tebusan 4 juta riyal atau Rp15,5 miliar. Pada 2001 silam, Etty yang bekerja di
Kota Taif dituduh meracuni makanan majikannya, Faisal al-Ghamdi hingga meninggal dunia.
Lebih lanjut, Ida menyatakan komitmen akan terus mengadvokasi PMI yang sedang mengalami
masalah tersebut. Menurutnya, dalam waktu dekat pihaknya akan menjemput PMI yang
mengalami masalah imigrasi di Malaysia.
Selain itu, Ida menuturkan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan saat ini sedang melakukan
moratorium dengan pemerintah Arab Saudi terkait penempatan PMI. Kelak, penempatan
dilakukan melalui Sistem Penempatan Satu Kanal (SPSK). Dengan sistem tersebut, kata Ida,
PMI akan mendapatkan perlindungan maksimal karena berbadan hukum, bukan per orangan.
Terkait permintaan pembukaan penempatan PMI ke luar negeri kembali, Ida berkata pihaknya
masih harus melakukan koordinasi dan evaluasi dengan berbagai gugus tugas dan negara
penempatan, karena pandemi Covid-19 masih berlangsung. Penundaan keberangkatan PMI
disebut sebagai sebuah bentuk perlindungan.
"Kami sedang menyusun protokol untuk penempatan kembali. Kami sedang koordinasi dengan
gugus tugas menyangkut kesiapan negara penempatan. Jadi kita tunda sementara
pemberangkatan karena memang semua negara penempatan juga mengalami pandemi," ujar
Ida.
(rea).
179