Page 183 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 08 JULI 2020
P. 183
Judul TKI Lolos dari Hukuman Mati, Pimpinan MPR: Satu Nyawa Sangat
Berharga
Nama Media detik.com
Newstrend Kepulangan PMI Etty
Halaman/URL https://news.detik.com/berita/5083074/tki-lolos-dari-hukuman-mati-
pimpinan-mpr-satu-nyawa-sangat-berharga
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-07-07 11:33:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Jazilul Fawaid (None) Alhamdulillah di masa pandemi COVID-19 yang memakan
banyak korban meninggal dunia, tapi ada satu jiwa yang bisa kita selamatkan
positive - Jazilul Fawaid (None) Satu nyawa warga negara Indonesia sangat berharga.
Menyelamatkan satu jiwa warga negara Indonesia sama seperti menyelamatkan kita semua.
Itulah inti kemanusiaan
neutral - Gus Jazil (None) Ini hukum di Arab Saudi. Qisas itu hukum nyawa dengan nyawa. Tapi
bisa dilakukan dengan membayar diyat, pihak keluarga yang dibunuh memberikan pemaafan
neutral - Ety bnti Toyib (Koordinator Nasional Nusantara) Ibu Ety bekerja hanya 1 tahun 8 bulan,
tapi dipenjara 19 tahun. Ini tidak boleh terulang lagi kepada warga kita, saudara kita yang
berjuang di luar negeri tapi kemudian terkena kasus
positive - Ety bnti Toyib (None) Karena itu kami dari Pimpinan MPR selalu mengajak untuk
mengedepankan kemanusiaan dan kegotongroyongan di semua situasi kepada siapa pun.
Apalagi ini adalah pejuang devisa yang bekerja di luar negeri
negative - Ety bnti Toyib (None) Tapi pesannya adalah bahwa siapapun dan apapun atas nama
kemanusiaan tidak boleh ada warga kita yang kemudian dihukum pancung atau dihukum mati
untuk kasus yang memang belum clear seperti Ibu Ety ini
positive - Ety Binti Toyyib (None) Alhamdulillah bisa bebas dari hukuman. Saya mengucapkan
terima kasih atas dukungan semuanya. Mudah-mudahan ada hikmahnya untuk semua. Saya
cuma bisa berdoa
negative - Ety Binti Toyyib (None) Ya tidaklah, sudah tua begini. Sudah dipenjara. Kapok
neutral - Ety bnti Toyib (None) Majikan saya itu pergi ke Jeddah naik mobil sendiri. Paginya
sarapan bersama istrinya. Malamnya makan di restoran. Saya nggak merasa bersalah. Sampai
di pengadilan saya ditanya-tanya dan akhirnya dihukum mati. Saya tetap sabar aja. Biar nanti
Allah yang menjawab itu semua
182