Page 182 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 08 JULI 2020
P. 182
"Sangat urgent RUU Cipta Kerja kalau menurut saya. Sebetulnya tidak ada Covid pun urgent,
Kenapa? Karena tingkat pengangguran kita masih tinggi di atas 5 persen," ujar Hemasari saat
dihubungi.
BPS menunjukkan pada tahun 2019 angka pengangguran terbuka sebesar 5,28 persen.
Terdapat 5 orang penganggur dari 100 orang angkatan kerja di Indonesia.
Hemasari meyakini RUU Cipta Kerja yang tengah dikerjakan oleh DPR dan pemerintah untuk
menciptakan lapangan kerja. Dia mengatakan RUU Cipta Kerja juga akan tetap melindungi hak
pekerja di semua sektor, khususnya buruh.
"RUU ini adalah rancangan undang-undang untuk menciptakan lapangan pekerjaan," ujarnya.
Hemasari menjelaskan terciptanya lapangan kerja berkat RUU Cipta kerja berdampak positif
bagi buruh. Sebab, dia mengatakan buruh akan mendapat pekerjaan.
"Kalau tingkat pengangguran tinggi itukan negatif buat buruh. Karena kalau dalam situasi
pengangguran tinggi, menjadi sulit buat buruh menciptakan kesejahteraannya atau
menegosiasikan kesejahteraannya," ujar Hemasari.
Hemasari berkata hukum pasar ketenagakerjaan mengatakan bahwa tingkat pengangguran
yang tinggi akan membuat kesejahteraan buruh menjadi rendah. Oleh karena itu, dia
mendukung pemerintah menciptakan RUU Cipta Kerja yang dapat menciptakan lapangan
pekerjaan agar pengangguran tidak meningkat.
"Sekarang pengangguran kita tinggi nih. Kalau pengangguran bisa diatasi, otomatis
kesejahteraan akan naik. Kenapa? Sulit pasti bagi perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja
kan. Oleh karena itu posisi tawar buruh lebih baik," ujarnya.
Hemasari menambahkan RUU Cipta Kerja bisa menarik investasi di dalam negeri. Dia berkata
banyaknya investasi semakin membuka peluang banyak orang untuk mendapat pekerjaan.
"RUU Cipta Kerja ini untuk mencipta pekerjaan kan. Pencipta pekerjaan itu perusahaan, bukan
buruh. Buruh kan yang mengisi lapangan pekerjaan. Jadi UU ini untuk menarik investasi.
Positifnya buat buruh ya berarti yang menganggur semakin sedikit," ujar Hemasari..
181