Page 185 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 08 JULI 2020
P. 185
tahun. Ini tidak boleh terulang lagi kepada warga kita, saudara kita yang berjuang di luar negeri
tapi kemudian terkena kasus," imbuh Koordinator Nasional Nusantara Mengaji ini.
Menurut Wakil Ketua Umum DPP PKB ini, masih ada PMI yang terancam hukuman mati di Arab
Saudi.
"Tapi pesannya adalah bahwa siapapun dan apapun atas nama kemanusiaan tidak boleh ada
warga kita yang kemudian dihukum pancung atau dihukum mati untuk kasus yang memang
belum clear seperti Ibu Ety ini," katanya.
Sementara itu Ety Binti Toyyib mengucapkan rasa syukur setelah bebas dari hukuman dan
kembali ke Tanah Air.
"Alhamdulillah bisa bebas dari hukuman. Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan
semuanya. Mudah-mudahan ada hikmahnya untuk semua. Saya cuma bisa berdoa," tuturnya.
Ia mengaku sangat senang dan bahagia bisa kembali ke Indonesia. Selama menjalani hidup
dipenjara 19 tahun, Ety Binti Toyyib menghafal Alquran, selain melakukan pekerjaan lainnya. Ia
juga mengaku tidak ingin kembali lagi menjadi PMI.
"Ya tidaklah, sudah tua begini. Sudah dipenjara. Kapok," ujarnya.
Ety mengaku tidak merasa melakukan apa yang dituduhkan meracuni majikan.
"Majikan saya itu pergi ke Jeddah naik mobil sendiri. Paginya sarapan bersama istrinya.
Malamnya makan di restoran. Saya nggak merasa bersalah. Sampai di pengadilan saya ditanya-
tanya dan akhirnya dihukum mati. Saya tetap sabar aja. Biar nanti Allah yang menjawab itu
semua," ujarnya.
(prf/ega)
184