Page 89 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2019
P. 89
Title APJATI HARAPKAN PENEMPATAN PMI KE SAUDI MULAI SEPTEMBER
Media Name jatim.antaranews.com
Pub. Date 22 Juli 2019
https://jatim.antaranews.com/nasional/berita/969746/apjati-harapkan-pe nempatan-pmi-
Page/URL
ke-saudi-mulai-september
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Jakarta - Asosiasi Perusahaan Jasa TKI (Apjati) berharap pada September 2019
sudah bisa dilakukan percobaan penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) ke
Arab Saudi dengan sistem satu kanal yang sudah disepakati kedua pemerintah.
Ketum Apjati Ayub Basalamah di sela pertemuan bisnis (bisnis meeting) dengan
mitra 11 perusahaan syarikah dari Arab Saudi di Jakarta, Senin, mengatakan potensi
penempatan sangat besar, tetapi untuk tahap awal akan dilakukan selektif.
"Untuk tahap awal kita akan menempatkan eks-PMI Saudi yang secara kompetensi
sudah memenuhi syarat," kata Ayub.
Diakuinya, banyak pihak mengharapkan proyek percontohan ini bisa sukses agar
bisa menjadi contoh bagi penempatan ke negara timur tengah lainnya. Indonesia
menghentikan sementara (moratorium) penempatan ke Saudi dan sejumlah negara
di timur tengah lainnya sejak 2011.
Dirjen Protokol dan Konsuler Kemlu Andri Hardi dalam sambutannya mengatakan
momen ini sudah lama ditunggu sejak Indonesia memutuskan moratorium
penempatan sejak 2011.
"Meski penempatan satu kanal masih uji coba tapi langkah yang baik diharapkan
akan menghasilkan sistem yang lebih baik," tambah dia.
Dia mengutip data PBB yang mencatat 258 juta orang melakukan migrasi antar
negara pada 2017 dan jauh lebih banyak dibandingkan tahun 2000 yang 173 juta
orang. Salah satu pendorong migrasi adalah ketenagakerjaan (labor migrasi),
seperti Indonesia yang melimpah pekerja dan Saudi yang membutuhkan banyak
tenaga kerja.
Kemlu RI mendukung penempatan dalam satu kanal. "Proses hulu dan hilir adalah
suatu mata rantai yang tidak terpisah, karena itu pendekatannya harus
komprehensif," ujar Andri.
Data di Kemlu RI pada 2017-2018 terdapat 23.092 bermasalah, 64,2 persen (14.759
kasus) menyangkut pekerja migran dan mayoritas (7.935 kasus) terjadi di timur
tengah.
Page 88 of 139.