Page 37 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 MEI 2020
P. 37
Begitu juga industri otomotif dan elektronik, suku cadang kian berkurang. Di industri
farmasi, bahan baku obat juga menipis. Sementara di industri pertambangan,
jumlah ekspor bahan baku menurun.
“Fakta ini menjelaskan, new normal tidak akan efektif. Percuma saja menyuruh
pekerja untuk kembali masuk ke pabrik. Karena tidak ada yang bisa dikerjakan,
akibat tidak adanya bahan baku,” tegas Said.
Fakta keempat, PHK besar-besaran yang terjadi di industri pariwisatan, UMKM, dan
sepinya order yang diterima transportasi online hingga kini belum ada solusi.
Bahkan di industri manufaktur, ancaman PHK terhadap ratusan ribu buruh sudah di
depan mata.
Menghadapi situasi dimana sedang terjadi PHK besar-besaran, lanjut dia, yang
dibutuhkan bukan new normal. Adapun yang dibutuhkan saat ini adalah menyiapkan
solusi terhadap ancaman PHK.
"Agar jutaan buruh bisa bekerja kembali. Tidak dengan meminta masyarakat
mencari kerja sendiri," tegas.
Kemudian fakta kelima, tanpa new normal pun sebenarnya masih banyak
perusahaan yang masih meminta buruhnya tetap bekerja.
Dengan demikian, yang dibutuhkan para buruh dan pengusaha bukan new nomal.
"Tetapi regulasi dan strategi untuk memastikan bahan baku impor bisa masuk dan
selalu tersedia di industri," terang dia.
Fase kenormalan baru tengah dipersiapkan pemerintah dengan harapan kegiatan
ekonomi dapat kembali berjalan setelah sempat terhenti selama pelaksanaan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Sebanyak 340.000 personel TNI-Polri akan dikerahkan untuk mempersiapkan
rencana tersebut.
Presiden Joko Widodo berharap kehadiran aparat dapat mendisiplinkan masyarakat
dalam melaksanakan protokol kesehatan, yakni menjaga jarak fisik, mengenakan
masker dan mencuci tangan dengan sabun.
Penulis : Achmad Nasrudin Yahya
Editor : Krisiandi
Page 36 of 153.